Demikian pandangan nitizen
Mobil yang Membawa Neno Warisman Dicegat Ratusan Orang di Gerbang Keluar Bandara SSK II— CAK KHUM (@CakKhum) August 25, 2018
Berulang kali penghadangan dilakukan oleh massa terhadap tokoh Oposisi #2019GantiPresiden, aparat seolah tidak bisa mengantisipasi tindakan demo di bandara
Demokrasi terancam di zaman Jokowi pic.twitter.com/ZTnexRAdfi
Yang demo udah bubar, ini masyarakat mau jemput. Polisinya yang repot. Inimah emang penolakan dengan alat negara. Pasca reformasi begini amat demokrasi di Indonesia. Alat negara berpolitik, tinggal tunggu dampaknya. pic.twitter.com/cv7eEh23BK— Snap Go Yida Yilu (@JackVardan) August 25, 2018
Sebenarnya yg menghadang Neno Warisman keluar bandara bkn massa bayaran,tetapi adalah aparat keamanan.Untuk massa bayaran,berhasil km bubarkan dan di lumpuhkan,yg mana 10 org penyerang massa kami, 5 berhasil kami tangkap.Jadi kami cm kalah sm aparat bersenjata#CopotKapoldaRiau— PUTRA MELAYU (@ardi_riau) August 25, 2018
Kiriman video terakhir dr Mb Neno yg dipaksa keluar mobil msk pesawat. Klu ada yg kenal oknum2 itu silakan catat. pic.twitter.com/iwx1PgFNrD— Fadli Zon (@fadlizon) August 25, 2018
Neno Warisman: Aparat Kasar, Pakai Senjata Saya Dipaksa Pulang https://t.co/NCSAYZSmbh— Mas Piyu 🇮🇩 (@maspiyuuu) August 25, 2018
WAJIB HUKUMNYA #2019GantiPesiden !!! pic.twitter.com/YN7sWUQi1I
Rezim panik wkwkwkwk.udah gk mau bikin tandingan,nyerah mau nya main kasar.#2019GantiPresiden #2019pas.com— Wardiobos (@oboswardi) August 25, 2018
01. Siapa yg bocorin manifest penumpang a.n Neno?— Plonga Plongo Plonga Plongo (@AkunTofa) August 25, 2018
02. Siapa yang bocorin bahwa Neno ada di mobil BNW, Sehingga massa tahu ada di Neno di dalamnya?
03. Yang pasti, kemampuan mengendus, mengintip dan membocorkan data, bukanlah ranah massa.
04. Mungkin ada anggarannya. https://t.co/NHLqPDZr5D
Yg menggagalkan bunda Neno adl org yg punya akses melihat daftar penumpang pesawat, punya info keberadaan mobil yg ditumpangi, punya kemampuan menghimpun massa, punya dana cukup utk biayai mereka, punya akses kesemua org massa, punya kekebalan hukum.— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) August 25, 2018
Lu pikir dah!!
Kapoldanya copot. Jagain satu emak2 aja ga bisa, apalagi ngejaga Riau. #RezimJokowiTakutEmak2 https://t.co/YPhVv2XCjo— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) August 25, 2018
Alasan Polda Riau Pulangkan Neno Warisman
Ahad 26 Agustus 2018
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Riau akhirnya memulangkan Neno Warisman setelah sempat tertahan dari Sabtu (25/8) sore hingga malam. Polda Riau menyatakan bahwa pemulangan Neno dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru merupakan upaya menjaga wilayah itu kondusif.
"Polisi dan TNI menjaga agar jangan terjadi bentrok antara yang pro dan kontra. Kita menjaga wilayah ini kondusif, kita tentu ingin tidak ingin adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Pol Sunarto di Pekanbaru, Ahad (26/8).
Sebelumnya pada Sabtu (25/8) siang hingga sore ada massa melakukan aksi penghadangan menolak kedatangan Neno Warisman di Bandara Pekanbaru yang rencananya melakukan acara deklarasi #2019GantiPresiden pada Ahad (26/8).
Massa tersebut kemudian tak terlihat lagi dan muncul massa lainnya mendesak aparat kepolisian untuk membiarkan Neno keluar dari bandara. Aksi tersebut berlangsung hingga kira-kira pukul 19.00 WIB dan massa pergi dari bandara lalu kembali lagi menjelang pukul 22.00 WIB.
Hingga akhirnya diketahui Neno Warisman sudah dipulangkan dan sebagian massa pun bubar. Sementara pihak kepolisian masih berjaga depan gerbang ruas jalan keluar bandara.
Kabid Humas Polda Riau membenarkan bahwa Neno telah dipulangkan usai melalui proses negosiasi. "Itu wilayah otoritas bandara, petugas bandara melakukan upaya negosiasi. Proses nego lama, dari sore sampai malam," ungkapnya.
Terkait apakah pemulangan Neno tersebut karena acara deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru tidak diberi izin oleh kepolisian, Sunarto membantahnya. Menurut dia, awalnya pihak penyelenggara memberi tahu Kepolisian Resor Kota Pekanbaru.
Lalu Kepala Polresta Pekanbaru memberi saran agar tidak diberi izin. Kemudian di tengah perjalanan, ketua panitia mengundurkan diri dan mencabut surat izin keramaian.
"Posisi kita dalam hal tidak menerima surat," kata Sunarto menambahkan.
Sumber : Antara
copy berita dari : republika.co.id