Adek2 mahasiswa, masalah di negeri ini begitu banyak.— Dwi Estiningsih (@estiningsihdwi) September 24, 2019
Pahami ujung pangkal masalahnya.
Isu yg disuarakan jgn yg asal populer (di media atau di tik-tok 😊).
Kalian pahami ujungnya kemudian populèrkan isunya.
Kalian yg populerkan. 😉
*esti, mahasiswa '98 tahun ke-3
Bikin obrolan & kisah itu kalian.— Dwi Estiningsih (@estiningsihdwi) September 24, 2019
Dlu teknologi ga sprt sekarang, sumber info minim, internet terbatas.
Mahasiswa yg suaranya merayap dari warung ke lapangan, dari angkringan ke pos ronda.
Adek2 yg populerkan isu, bkn tv atau media penguasa.#Hidup_Mahasiswa #HidupMahasiswa
update 25 sept 2019
Banyak rekan2 guru yg sering ngelus dada, ngeluh berhadapan dengan anak2 STM (Sekolah Terserah Murid) 😂— Dwi Estiningsih (@estiningsihdwi) September 25, 2019
Tapi kali ini, membanggakan (ngomong sambil nelen ludah😅).
Takut & khawatir lenyap karena kemurnian hati.
Pentungan, gas air mata, dll... Nothing 😒
Kayak ra wedi mati 😱
Jadi pelajaran buat yg tua-tua, kemurnian hati kuncinya.— Dwi Estiningsih (@estiningsihdwi) September 25, 2019
Anak-anak tulus.
Lebih paham sy, kenapa di penjuru dunia (palestine, syria, afrika, dll), anak-anak sangat berani.
Mereka tulus.