Juli 2015, @jokowi bujuk RR utk jadi Menko Maritim, RR menolak sampai 3x. Baru ketika JKW katakan, “Yg minta ini tidak hanya Pres Jkw, yg minta tolong ini rakyat yg ingin hidup lebih baik.” Baru RR menerima. Ketika RR dihentikan, yg minta bukan rakyat, tapi vested-interest😀— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) July 8, 2019
Diberhentikan, RR happy2 saja krn tahu yg dorong itu kelompok vested interest. Hanya sedih, @jokowi sudah disandera oleh kelompok vested-interest, tinggalkan Trisakti. Contoh paling nyata, Mentri Perdagangan yg sangat rugikan petani. Apakah Jkw bisa kembali mandiri, nobody know?— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) July 8, 2019
Dulu udah diingatkan oleh @RamliRizal & Buwas,ttp tetap ngotot impor.Ya,gini jadinya. Cc @Sahabat_Bangsa @bima_____ @dianyounee @AdhieMassardi @aripurwanto02 @Gerak_Langkah @jokowi @Kemendag— Pengamat Media (@media_pengamat) July 8, 2019
Mau Diapakan 2,2 Juta Ton Beras Bulog yang Terancam Busuk?https://t.co/M83x69Wwrv
Kebijakan ekonomi @jokowi semakin neo-liberal, c.q. Menkeu “terbalik” (rugikan rakyat & ekonomi nasional. Agresif pajakin rakyat, tapi tax holiday 30 tahun utk yg besar2), tapi “terbaik” untuk kreditor krn berikan bunga tinggi. Lonjakan utang jadi rem otomatik pertumbuhan ekonomi— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) July 8, 2019
Rizal Ramli Sedih Presiden Jokowi Disandera Kelompok Vested Interest
8 Juni 2019
Gagasan Trisaksi yang digaung-gaungkan Presiden Joko Widodo jauh panggang dari api. Kebijakan ekonomi Jokowi malah semakin neoliberal.
Demikian disampaikan tokoh nasional Dr. Rizal Ramli lewat akun Twitter, Senin (8/7).
RR sapaan akrab Rizal Ramli bercerita terkait pengangkatan dan pemberhentian dirinya dari posisi Menko Maritim dan Sumber Daya di kabinet Jokowi-JK. Ketika Jokowi membujuknya untuk bersedia jadi menko pada Juli 2015, dia menolak sampai tiga kali.
"Baru ketika Jokowi katakan, "yang minta ini tidak hanya Presiden Jokowi, yang minta tolong ini rakyat yang ingin hidup lebih baik". Baru RR menerima," ungkapnya.
Dan ketika RR dihentikan dari kabinet 11 bulan kemudian, yang meminta bukan rakyat tetapi kelompok vested interest.
"Diberhentikan, RR happy-happy saja karena tahu yang dorong itu kelompok vested interest. Contoh paling nyata, Menteri Perdagangan yang sangat rugikan petani, Bulog dan lain-lain," sebut RR yang pernah menjabat Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur.
Saat ini, lanjut RR, kebijakan ekonomi Jokowi semakin neoliberal, didorong oleh Menteri Keuangan "terbalik" Sri Mulyani yang merugikan rakyat dan ekonomi nasional.
"Agresif pajakin ekonomi rakyat, tapi beri tax holiday 30 tahun untuk yang besar-besar dan "terbaik" untuk kreditor karena berikan bunga super tinggi. Lonjakan utang sudah jadi rem otomatik pertumbuhan ekonomi," ujar RR.
"RR happy-happy saja, hanya sedih, Jokowi sudah disandera kelompok vested interest, tinggalkan Trisakti. Apakah akan bisa kembali mandiri, nobody know? Apakah ada harapan kehidupan rakyat akan membaik?" tutup RR menambahkan.
copy dari rmol.com