Selasa, 01 Mei 2018

Issue Peringatan Paskah, Politik dan Bagi-bagi Sembako Monas

Telah beredar adanya pesan undangan mengikuti bagi-bagi sembako yang perlu diwaspadai, sbb.


*Assalamualaikum Wr. Wb.*

Kepada Yth :
1. Bapak/Ibu RT-RW Muslim.
2. Bapak/Ibu Umat Muslim.
Dimanapun berada

Mencermati informasi tayangan disosmed akhir akhir ini ada Rencana Kegiatan Keagamaan yang dikemas seolah merupakan Kegiatan Umum yang bisa diikuti oleh Masyarakat Luas.

Sebagai Contoh : Kegiatan yang akan diselenggarakan pada :
Hari Sabtu 28 April 2018
JAM : 10.00 WIB
Tempat di MONAS
*"UNTUKMU INDONESIA BERKARYA DALAM HARMONI"*

*Menurut informasi yang kami terima Acara Tersebut diselenggarakan oleh Komunitas Agama Nasrani dalam Menyambut PASKAH*
BUKAN Program Pemda DKI maupun Program Dinas Pariwisata.

Oleh karena Acara tersebut Merupakan Bagian Kegiatan Peribadatan maka diharapkan kepada bapak/ibu Kaum Muslimin untuk dapat memberikan arahan Kepada warganya yang Beragama Muslim untuk tidak ikut acara tersebut.
*LAKUM DINUKUM WALIYADIN*
(BAGIMU AGAMAMU DAN BAGIKU AGAMAKU)

*Namun bagi bapak/ibu/saudara/i yang beragama Non Muslim yang akan datang ke Acara tersebut dipersilahkan.*

Informasi yang kami terima bahwa Undangan Acara tersebut didistribusikan ke RT , RW , Sekolahan.

Sebagai bahan pertimbangan dibuatnya himbauan ini adalah :
1. Penjelasan SANNY A IRSAN S.Sos yang dishare oleh kawan kawan di Group WA Forum RT-RW.
2. Kiriman Chat yang bersumber dari Facebook dgn akun Muhammad Subki.
3. Di undangan juga tidak ada menyebut Pemda DKI maupun Dinas Pariwisata sebagai instansi yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
4. Di Kupon ada Simbol Merpati.

Demikian himbauan ini disampaikan agar Kaum Muslimin dapat lebih waspada.

Salam Hormat
🙏🙏🙏
Rudi Hartoyo
forum-rtrw , alumni 212


Berikut ini pemberitaan seputar bagi-bagi sembako tsb setelah kegiatan tersebut berjalan.

Meski Dilarang, Panitia Untukmu Indonesia Tetap Akan Bagikan Sembako

Jumat, 27 April 2018

INDOPOS.CO.ID - Setelah viral di media sosial (Medsos), Ketua Panitia Forum Untukmu Indonesia Dave Santosa angkat bicara terkait acara "Untukmu Indonesia" yang digelar di Monas Sabtu (28/4) besok. Ia mengatakan, acara akan tetap berlangsung sesuai rencana.

Karena, menurutnya masyarakat tidak mampu sudah memang kupon. "Masyarakat yang sudah pegang kupon bisa menukar ke panitia," ujar Dave Santosa kepada wartawan, Jumat (27/4).

Ia menyebutkan, hingga saat ini panitia telah menyebarkan 100 ribu kupon sembako. Namun demikian, ia mengaku pembagian kupon sudah dihentikan. "Kupon sembako tidak terbatas untuk warga kurang mampu. Jadi tidak bebas untuk umum," katanya.

Sebelumnya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta telah melarang panitia acara "Untukmu Indonesia". Karena acara tersebut membagikan sembako dan makanan gratis di kawasan Monumen Nasional.

"Saya nggak setuju, kalau sembako. Apalagi nggak tahu jumlah orangnya, ini bisa menimbulkan masalah," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati. (nas)

coppy dari indospos

Lima Pelanggaran Panitia

Ini 5 Pelanggaran Acara Bagi-bagi Sembako di Monas, yang oleh Kompas ditulis sebagai :
1. Mencatut Pemprov DKI
2. Acara tidak sesuai izin
3. Merusak Monas
4. Massa tidak terkoordinasi baik
5. Tidak tertib

baca berita selengkpanya.

Polri dipihak mana ?

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono seakan menepis yang tewas berkaitan dengan acara bagi-bagi sembako. Apakah Polri sudah menjadi reperesentasi panitia acara?
baca berita selengkapnya.

Dua korban tewas


Penegakkan Hukum

Mahfud MD Soal Dua Bocah Tewas di Monas: Panitia Harus Diproses Hukum
berita selengkapnya.


Pesta Rakyat di Monas meninggalkan cerita kelam


30 April 2018


JAKARTA, MEDIAJAKARTA.COM- Acara di Lapangan Monas Sabtu (28/4/2018) akhir pekan kemarin, menyisahkan cerita kelam tentang bagaimana kesulitan rakyat tergambar secara nyata pada suatu peristiwa.

Acara yang bertajuk ‘Untukmu Indonesia-Berkarya Dalam Harmoni’ untuk menyambut kegiatan perayaan paskah dan doa lintas agama oleh Forum Untukmu Indonesia (FUI) pada Sabtu 28 Maret 2018, menyisakan kepedihan. Acara tersebut juga mengadakan pembagian paket sembako kepada warga masyarakat DKI Jakarta.

Selain berseraknya sampah di lapangan Monas seusai acara. Ternyata ada kejadian yang luput dari pemberitaan dan merupakan tragedi kemanusiaan di Jakarta sebagai realitas kondisi masyarakat hari ini. Adalah, Muhammad Mahesa Junaedi, Usia 12 tahun, warga RT 004 RW 11, Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara telah meninggal dunia, akibat kehabisan oksigen karena terlalu lama terjebak dalam kerumunan massa di monas siang tadi.

Menurut keluarga korban, Muhammad Mahesa Junaedi ditemukan pihak keluarga, di RSUD Tarakan, dengan kondisi sudah tidak bernyawa, sebelumnya keluarga korban sudah mencari disekitar monas namun tidak ditemui. Sementara itu disaat mencari anaknya, Junaedi ayah Almarhum juga kehilangan dompet dan sepeda motor.

“Kronologisnya saya sedang bekerja dan istri juga tidak di rumah. Jadi anak saya itu datang ke lokasi acara bersama rombongan warga yang juga mendapatkan kupon sembako. Ini memang penyebaran kupon sembakonya tidak ada koordinasi, asal sebar begitu saja. Itupun yang datang kesana bersama anak saya juga kelompok anak-anak di lingkungan rumah saya,” dituturkan Junaedi seperti dikutip dari laman demokratdki.or.id di Jakarta (29/4).

“Lalu ternyata sampai jam 3 sore itu rombongan anak-anak dari rumah saya sudah sampai, tapi anak saya tidak kunjung pulang. Saya putuskan bersama istri untuk mencari ke Monas, saya tanya panitia dan petugas yang ada disana, katanya ada anak-anak yang sesak nafas karena terhimpit kerumunan dibawa ke rumah sakit katanya di RSUD Tarakan. Kesanalah saya. Saya dapati di RSUD Tarakan, kondisinya sudah tidak tertolong. Sudah tidak bernyawa. Saya juga malah sudah kehilangan dompet pada saat mencari anak saya tadi di Monas,” ditambahkan Junaedi.

Dalam kesempatan ini, Andi Pane selaku ketua RW di tempat domisili korban yang juga merupakan Sekjen Forum RT RW DKI Jakarta, menyayangkan kejadian ini dialami warganya, padahal himbauan kepada para Ketua RT sudah diberikan, agar bisa menjaga warganya untuk tidak ke Monas.

Tetapi di sisi lain, ketika para pengurus RT menolak pembagian kupon tersebut, menurut informasi yang beredar justru panitia menyebarkan kesembarang orang termasuk anak-anak yang ikut dalam antrean pembagian sembako, sehingga kordinator lapangan yang memobilisasi massa terlihat lepas tangan. Menurut Andi Pane, ini murni kesalahan panitia penyelenggara dan harus bertanggung jawab.

“Mereka tidak bisa seenaknya lepas tanggung jawab ketika musibah itu terjadi. Mereka menyebarkan kupon juga tanpa ada koordinasi dari kami. Kemudian pada saat acara juga ternyata perencanaan dari massa yang tumpah ruah tidak bisa ditangani dengan baik. Terjadilah kejadian begitu. Panitia hanya memberikan uang 350 ribu untuk biaya medis katanya, namun pihak keluarga juga butuh biaya pemakaman dan lain-lain kan. Ini kecelakaan kemanusiaan dan tidak boleh dibiarkan,” ditegaskan Andi Pane melalui sambungan telefon (29/4).

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta yang juga anggota Komisi E bidang Kesra, Taufiqurrahman, SH menyampaikan rasa prihatin dan berharap kejadian ini tidak berulang kembali. Dirinya juga meminta panitia menyampaikan pertanggung jawaban secara materiil maupun non materiil.

“Kami prihatin ya, ini bukti buruknya kondisi ekonomi masyarakat di era sekarang. Untuk pembagian sembako mereka rela berdesakan begitu dengan ribuan orang lainnya. Panitia juga sepertinya kurang perencanaan dan terkesan amatiran, tidak persiapkan alat medis di tempat acara, kemudian tidak diatur mekanisme pembagian. Ini pesta rakyat yang membunuhi rakyat kalau gitu caranya. Saya minta panitia bertanggung jawab secara materiil dan non materiil kepada keluarga korban dan berharap tidak ada lagi hal seperti ini terjadi,” dituturkan Taufiq).

“Kami juga sudah memegang surat pernyataan dari panitia terkait akan bertanggung jawabnya panitia terhadap resiko buruk saat acara. Surat ini ditandatangani oleh ketua penyelenggara langsung di atas materai pada tanggal 25 April 2018. Maka sesuai surat ini, jika panitia tidak bertanggung jawab, kami akan memberikan pendampingan secara hukum kepada korban agar diselesaikan dalam perkara peradilan,” ditambahkan Taufiq.

Sementara di lain tempat, masih di kelurahan pademangan barat juga, tepatnya di RT 12 RW 13. Juga telah meninggal dunia, Anak berusia 10 tahun bernama M. Rizki Saputra putra Bapak almarhum Saprudin dan Ibu Komariyah. Perihal ini juga didapat dari keterangan Pak Andi Pane. Kondisi yang terjadi serupa, terhimpit dalam antrean di antara ribuan rakyat yang kesulitan memenuhi perekonomian keluarganya sehingga rela berdesakan untuk sebuah paket sembako. (DDKI)

copy dari mediajakarta