Mejelis Adat Sunda sambangi Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Anton Charliyan di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Jawa Barat, Selasa 10 Januari 2017 pagi.
Selain kunjungan silaturahmi juga menyampaikan pengangkatan Irjen Anton Charliyan menjadi bagian dari Dewan Karamaan Majelis Adat Sunda.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Majelis Adat Sunda, Ary Mulya Subagdja, Fauzan, Adhitya Alam Syah, RD. Otong Hasan, RD. Dina Ahmad SN, Tina Rachmad, Susane F. SH, Dede Sadeli, Ikal J, Kamaluddin SH, Sonnia Soema, Teguh Ari Prianto
petikan dari berita di tribratanewsjabar.com
Gaya perkakas, pusaka bukan senjata
Kujang Bukan Senjata, Tapi Pusaka Bangsa Sunda
Minggu 27 November 2016
Minggu 27 November 2016
Kujang selama ini
pada umumnya dikenal masyarakat sebagai sebuah senjata khas Sunda, beberapa
informasi yang tertera di sejumlah laman internet juga menyebutkan warisan bersejarah
ini dapat digunakan sebagai senjata bahkan alat pertanian.
Namun, sebenarnya sejak tahun 2011,
Kujang sudah ditetapkan sebagai Pusaka Bangsa Sunda sesuai Pertimbangan Jaksa
Penuntut Umum dalam Surat Tuntutan No REG.PERK: PDM-92/SUBAN/08/2011,
tertanggal 23 November 2011.
“Negara sudah mengakui secara hukum
bahwa Kujang bukan senjata tetapi Pusaka Bangsa, jadi bebas dibawa kemanapun,”
ujar Kepala Advokat LBH Galuh Pakuan Padjadjaran, Kamaludin, saat berbincang
dalam Talk Show Ngaguar Waris di 107,5 PRFM, Sabtu (26/11/2016).
Kamaludin melanjutkan, Kujang bisa
disebut Pusaka Bangsa Sunda dikarenakan tiga poin, yakni Kujang indentik dengan
Budaya Sunda, merupakan ciri khas Bangsa Sunda, dan disakralkan oleh Masyarakat
Sunda.
“Sudah jelas di surat tersebut bahwa
Kujang bukan senjata, itu bukan kata saya, tapi aparat negara, dalam hal ini
Jaksa Penuntut Umum,” tegasnya.
Tetapi persoalannya menurut Kamaludin, perlu adanya bantuan
dari pemerintah untuk menyampaikan kepada masyarakat luas status Kujang saat
ini.
“Saya juga minta Kujang jangan
disimulasikan sebagai alat bela diri, supaya tidak di-identikan sebagai
senjata, bahkan kalau digunakan bisa membahayakan bagi diri sendiri,” pintanya.
Hal senada disampaikan Ketua Dewan
Karatuan Majelis Adat Sunda, Ari Mulia Subagdja yang juga hadir dalam Talk Show
Ngaguar Waris, ia mengatakan perlu adanya sosialisasi kepada Pemerintah Daerah
dan seluruh perangkat daerah untuk tidak menyebutkan simbol Jawa Barat ini
sebagai senjata masyarakat Sunda.
copy dari prfmnews
Lebih lanjut mengenal Perkakas Sunda di akun facebook :
- https://www.facebook.com/PerkakasSunda