Kamis, 24 November 2016

Analisa Membaca Kondisi Mewaspadai Ancaman

kondisi berbangsa bernegara tentunya tidak lepas dari kewaspadaan akan ketahanan. analisa potensi adanya ancaman ataupun potensi gerakan politik senantiasa dicermati. bisa jadi hasil analisa itu benar, bisa jadi analisa itu tidak benar sepenuhnya, bahkan bisa salah sama sekali. berikut salahsatu analisa ancaman. dicopy dari salah satu postingan akun facebook tgl 24 nop 2016.


Kenapa ILC distop?

Mungkin ini alasannya.

Terbongkar! Ternyata Kasus Penistaan Sudah Dirancang dan Direncanakan Jauh-Jauh Hari

INILAH SESUNGGUHNYA YANG HARUS BANYAK UMMAT KETAHUI


Ada satu hal yg belum dibahas atas ILC 811 kemarin soal mengapa Panglima TNI di awal paparannya panjang lebar membahas issue ancaman invasi dan kolonialisme Negara Cina ke Indonesia yang kaya raya, bahkan dengan bahan presentasi detil, dan faktanya.
memang tak ada hubungannya dgn tema or issue Penistaan Agama ??

Mungkin sampai selesai pun tinjauannya sebagian besar pemirsa masih blom nyambung apa maksudnya.
Mungkin hanya menangkap ini issue yg kita sudah tahu juga, dan paling2 Panglima hanya ingin bangsa ini tahu dan waspada saja.
Just it.

Justru ini sebenarnya adalah point issue paling Utama Indonesia hari ini yang telah *didesign lama sejak puluhan tahun lalu*

Masalah Penistaan Agama oleh Ahok yang barusan terjadi banyalah 1 scene pendek dari skenario kolonialisme ini untuk mecah-belah bangsa, merusak persatuan dan kesatuan NKRI.

Kondisi Indonesia hari ini sudah terperangkap oleh design Kolonialisasi Cina yang hampir rampung sempurna.

Di sinilah peran penting dan Sentral seorang Ahok sbg Proxi berikut teman pelindungnya 9 Naga (Aguan, Tomi Winata, James Kristiadi, Ciputra, Antonio Salim, Grup Jarum, Sopyan Wanandi, Podomoro, Agung Sendayu, Sinar Mas) melaju ke tujuan lewat Pilkada sampai Presiden secara penuh sehingga 100% Indonesia dikuasai lahir bathin ipolek Sosbudhankamnas.

Panglima TNI sesungguhnya ingin menyampaikan bhw Ahok dan barisannya 9 Naga (Aguan, Tomi Winata, Antonio Salim, Ciputra, James Kristiadi, Sopyan Wanandi, Sinar Mas, Grup Jarum, Podomoro, Agung Sendayu) adalah bukan hanya memusuhi Islam namun mereka adalah Musuh seluruh anak Bangsa dan Rakyat Indonesia dari seluruh suku agama dan golongan.
Karena Ahok dan Barisannya membawa misi penjajahan seperti Singapore dan Tibet seperti yg sudah banyak diketahui.

Ini yang blom banyak didiskusikan anak bangsa yg selama ini tertipu oleh penyesatan2 Issue oleh media krn pemilih Media adalah Cina yg mengalihkan dari issue sebenarnya agar rakyat bangsa ini lengah dan lalai.

Bangsa dibuat bermusuhan krn diadu domba dgn issue rasis, sara, penistaan agama dll. Devide et impera. Lagu lama.

Rakyat lupa pd hal utama yakni design PENJAJAHAN yg dibawa oleh Ahok sbg Proxi alias Boneka Negara Cina dibantu Taipan2 Cina Indonesia

Ekstra Ordinary Ekstrim lebih bahayanya, penjajahan oleh China bukan hanya mengendalikan semua kebijakan dan pemerintahan serta ekonomi seperti Belanda dulu.
Namun diikuti design akan memasukkan Penduduk China secara langsung ke Indonesia sebanyak 200Jt orang. Hal yang amat mungkin krn jumlah itu blom seberapa dari Penduduk Negara Cina yang lebih dari 1Milyar orang.

Cukup di situ ??
No…!!!
Hal tsb akan dilanjutkan Perpecahan seperti yg di alami Malaysia (dulu Singapura adalah bagian negara Malaysia kemudian kudeta dan mendirikan negara Singapore

Jadi kalau ada segolongan anak bangsa baik Muslim maupun yg beragama lain masih ngotot hanya melihat sosok Ahok sebagai sosok biasa, maka sesungguhnya anda adalah benar2 anak bangsa yg bodoh dan tidak mencermati sesungguhnya apa yg ada di hdapan dan lingkungan anda hidup saat ini. Nalar anda tidak berjalan. Celakanya lagi ilmu anda memadai. Namun akal sehat dan ilmu musnah hanya karena tertipu pencitraan media2 Cina (semua media di Indonesia dimiliki Taipan Cina)

Sadar dan bangunlah, Bersatulah wahai anak bangsa….!!
Patahkan dan hancurkan design Kolonialisme China dgn Proxi Ahok dan barisan 9 naga nya….!!!

*Jadi, ada atau tidak ada kasus Pulau Seribu, Ahok seharusnya sudah harus dilengserkan, diadili dan dihukum sesuai per UU berlaku karena kasus kriminal korupsi dan pelanggaran hukumnya soal kebijakan2 dll telah nyata dan begitu banyaknya*

Di bawah rezim Boneka yg hancur2an ini hanya persatuan dan kesatuan Bangsa yang paling sakti dan cepat untuk mengembalikan tatanan bernegara dan berbangsa kembali sesuai UUD 45 menuju kejayaan.

Kesimpulannya : Paparan Panglima kemarin sungguh menuju pandangan lebih jauh dan mendalam atas masa depan Bangsa ini, dan di situ nampak kepuasan dan kelegaan memancar dari wajahnya. Kecerdasan Panglima terbukti.

RAKYAT INDONESIA SADAR BAHAYA

dicopy dari : akun fb AksiMahasiswa2015