Minggu, 03 Juli 2011

Kesesatan Berfikir - Kesesatan Relevansi (lanjutan)

lgnoratio elenchi
Ignoratio elenchi adalah kesesatan yang terjadi saat seseorang berusaha menarik kesimpulan yang sebenarnya tidak memiliki relevansi atau hubungannya dengan premisnya. Loncatan yang sembarangan dari premis ke kesimpulan yang memiliki hubungan semu (tidak benar-benar berhubungan) atau dihubung-hubungi, biasanya dikarenakan oleh prasangka, emosi, dan perasaan subyektif. Ignoration elenchi juga dikenal sebagai sesat pikir tentang penggambaran seseorang (Image), " Halo Impact" , atau stereotyping. Contohnya, orang yang barusan keluar dari kampus pastilah seorang mahasiswa. Padahal tidak semuanya yang keluar dari kampus adalah mahasiswa. Contoh yang lain, anak tunggal pasti egois. Padahal tidak selalu anak tunggal itu egois.

Argumentum ad ignoratiam
Argumentum ad ignoratiam adalah kesesatan yang terjadi dalam suatu pernyataan yang dinyatakan benar karena kesalahannya tidak terbukti salah, atau mengatakan sesuatu itu salah karena kebenarannya tidak terbukti ada. Istilahnya selama kesalahan itu tidak berbukti bersalah, maka masih dianggap benar. Hampir mirip dengan konsep hukum, dimana selama terdakwa belum divonis bersalah, maka belum bisa dikatakan bersalah. Bedanya, kesesatan ini langsung memvonis tanpa pertimbangan yang matang. Contoh yang paling sering digunakan, seperti 'saya tidak pernah melihat Tuhan, berarti Tuhan tidak ada.' Ada cerita lucu tentang hal itu. Suatu hari di kelas, seorang guru atheis mencoba mengajarkan pemikiran atheis-nya.

Guru: Anak-anak, bu guru lagi memegang pulpen. Anak-anak bisa melihat pulpen yang ibu pegang kan?
Anak-anak: Bisa, bu guru....
Guru: Kalau bisa terlihat, tandanya pulpen itu ada. Betul?
Anak-anak: Betul, bu guru...
Guru: Nah, sekarang bu guru sedang memegang penggaris. Anak-anak bisa tidak melihat penggaris yang ibu pegang?
Anak-anak: Bisa, bu guru...
Guru: Berarti penggaris itu a...
Anak-anak: Ada, bu guru...
Guru: Nah, sekarang bu guru tanya. Tuhan itu berlihat atau tidak?
Anak-anak: Tidak terlihat bu guru...
Guru: Nah, berarti Tuhan itu tidak a...
Anak-anak: Tidak ada, bu guru...
Guru: Baguusss....
Tiba-tiba seorang anak yang terkenal badung menyeletuk nakal.
Anak nakal: Teman-teman, otak bu guru terlihat atau tidak?
Anak-anak: Tidaaakkk...
Anak nakal: Berarti otak bu guru itu tidak a...
Anak-anak: Tidak adaaa......

Petitio principii
Petitio principii adalah kesesatan yang terjadi dalam mengambil kesimpulan atau pernyataan pembenaran dimana di dalamnya premis dipakai sebagai kesimpulan dan sebaliknya, kesimpulan dijadikan premis. Sehingga meskipun rumusan (teks/ kalimat) yang digunakan sangat berbeda, sebetulnya sama maknanya. Jenis kesesatan ini juga dikenal karena pernyataan berupa pengulangan prinsip dengan prinsip.
Contoh:
"Anda tahu kan kantor masuknya jam 8, kenapa baru masuk jam 9?" "Ya karena saya telat, pak."

Kesesatan non causa pro causa (post hoc ergo propter hoc/ false cause)
Suatu kesesatan yang dilakukan karena pengambilan penyimpulan sebab-akibat dari apa yang terjadi sebelumnya adalah penyebab sesungguhnya suatu kejadian berdasarkan dua peristiwa yang terjadi secara berurutan. Orang lalu cenderung berkesimpulan bahwa peristiwa pertama merupakan penyebab bagi peristiwa kedua, atau peristiwa kedua adalah akiat dari peristiwa pertama - padahal urutan waktu saja tidak dengan sendirinya menunjukkan hubungan sebab-akibat.

Untuk jelasnya contohnya begini, Amien Rais mengkritik kinerja kabinet SBY. Keesokan harinya, SBY me-resuffle kabinetnya. Akhirnya orang berfikir bahwa kabinet SBY di-resuffle akibat kritikannya Amien Rais. Padahal belum tentu.

Kesesatan aksidensi
Jenis kesesatan ini merupakan kesesatan penalaran yang dilakukan oleh seseorang bila ia memaksakan aturan-aturan atau cara-cara yang bersifat umum pada suatu keadaan atau situasi yang bersifat aksidental; yatu situasi yang bersifat kebetulan, tidak seharusnya ada atau tidak mutlak. Contoh kesesatan berfikirnya begini, lemak adalah salah satu sumber energi yang sangat berguna. Karena berguna, lemak sangat disarankan dikonsumsi oleh penderita obesitas.

Kesesatan karena komposisi dan divisi
Kesesatan yang terjadi bila seseorang berpijak pada anggapan bahwa apa yang benar atau berlaku bagi individu atau beberapa individu dari suatu kelompok tertentu pasti juga benar atau berlaku bagi seluruh kelompok secara kolektif. Contohnya, Gubernur Bank Indonesia menjadi tersangka pada kasus korupsi kucuran dana BI sebesar 100 milyar. Dengan kata lain, seluruh deputi dan pegawai BI adalah koruptor.

Kesesatan karena pertanyaan yang kompleks
Kesesatan ini bersumber pada pertanyaan yang sering kali disusun sedemikian rupa sehingga sepintas tampak sebagai pertanyaan yang sederhana, namun sebetulnya bersifat kompleks. Biasanya kesesatan ini terjadi karena adanya kondisi-kondisi yang menekan lawan bicara, sehingga seringkali jawabannya yang diberikan tidak bisa dijawab dengan sederhana. Contoh, pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh penyidik kepada calon tersangka atau saksi.

diambil dari wikimu.org