Senin, 29 Juni 2009

Kematian Socrates


“Kaum pria, anda seharusnya melihat Socrates ketika pasukan kami melarikan diri dari Dilos. Dalam pertempuran saat itu, saya dapat mengaguminya, karena pada pertempuran itu saya berada di atas kuda dan tidak merasa begitu takut. Dia berjalan dengan tenang, mengawasi orang-orang kami dan para musuh, dan itu sangat jelas bagi semua orang bahkan bagi orang-orang yang berada dikejauhan, bahwa jika seseorang yang mencoba untuk menyentuhnya, dia akan mempertahankan diri dengan sangat berani.” ( Dari: Jendral Alkiviades dalam Simposium buku-buku tentang Plato )

Socrates (470-339 SM) lahir di jaman keemasan Yunani, Di jamannya, dia melihat munculnya demokrasi setelah kekuasaan tirani. Dia melihat Parthenon dan Acropolis datang kembali dari keruntuhannya, dan dia melihat semua bidang musik, seni dan sastra mencapai puncaknya. Tetapi dia juga melihat kemunduran masyarakat Yunani saat dia menginjak dewasa, dan pada akhirnya merasakan adanya keburukan di Athena disaat usianya menjelang 70 tahun. Ketika orang-orang Athena memberi hukuman kematian padanya.

Socrates adalah sosok unik dalam sejarah. Dia mewujudkan definisi sebagai seorang ahli filosofi- Dia tidak peduli tentang harta benda, sebagai gantinya dia mencurahkan kultivasi jiwa lewat kebajikan. Dia berkata, “ Kebajikan adalah ketika anda menghindari hal-hal yang berlebihan.”

Dia menikah dan mempunyai tiga putra, pada awalnya dia bekerja sebagai pemahat, tetapi akhirnya meninggalkan pekerjaannya dan membenamkan diri dibidang filsafat. Dia tidak mempunyai pendidikan formal dan tidak meninggalkan naskah/tulisan. Segala hal yang kita tahu tentang dia adalah berasal dari murid-muridnya saat itu.

Socrates tidak pernah menerima uang dari siapapun, dan tidak pernah menjanjikan memberi pengetahuan dan kesuksesan. Berpakaian sangat sederhana, tanpa sepatu, dia berjalan dari pagi hingga petang di pasar dan tempat olah raga, mendiskusikan topik-topik dengan orang yang mau ikut serta dengannya.

”Saya mengembara tidak untuk mencari apapun kecuali untuk meyakinkan para kaum muda dan tua untuk tidak asyik sendiri dengan tubuh dan uangnya, tetapi dengan jiwa dan bagaiman membuatnya lebih baik. Saya katakan pada mereka bahwa kebajikan tidak diciptakan oleh uang, tetapi uang dan seluruh harta benda yang lain, baik milik pribadi maupun umum dapat diciptakan dari kebajikan. Jika dengan mengatakan bahwa saya menyalahgunakan masa muda, itu akan berbahaya. Apakah anda menentukan saya bebas atau tidak, saya masih akan melakukan hal yang sama sekalipun saya akan mati berulang kali.”

Socrates mencoba untuk mengarahkan orang-orang pada kesimpulannya lewat apa yang sekarang kita sebut Methode Socrates. Dia mendengarkan seluruh diskusi dengan diam dan menanyakan pertannyaan-pertanyaan jika dia tidak tahu apapun tentang subjek sampai diperoleh kesimpulan dari semua orang. Dia mempunyai kemampuan ajaib untuk mengarahkan orang-orang untuk setuju bahkan meskipun mereka tidak ingin setuju. Dan beberapa orang membencinya atas semua ini, karena dia dapat membuktikan semua yang dia katakan tanpa kesombongan, dan mereka tidak dapat berkata bahwa dia salah.

Dia pernah berkata, ”Saya tahu anda tidak mempercayai saya, tetapi bentuk tertinggi dari kesempurnaan manusia adalah untuk bertanya pada diri sendiri dan orang lain.” Dia selalu berkata: ” Saya tahu bahwa saya tidak tahu apapun,” menandakan bahwa kebijakan manusia adalah sangat terbatas hanya Tuhan yang bijaksana.

Pemerintah Athena memberinya pilihan untuk diam atau mati dengan racun, dia memilih meminum racun. Hal seperti ini adalah nasib dari begitu banyak orang bijak sesudah dia. Jika saja Socrates hidup di banyak jaman yang lain, kemungkinan orang orang akan menyiksa dia kerana dia ”mengusik” pikiran-pikiran buruk yang tidak dapat menerima segala sesuatu di luar kepentingan pribadi.

Ide-ide Socrates dan metode ajarannya telah meninggalkan ajaran penting di dalam sejarah. Hari ini Metode Socrates digunakan di sekolah-sekolah hukum, terapi kejiwaan, sumber daya manusia, training dan pengembangan, dan perencanaan pelajaran di ruang kelas. (Erabaru/ran)

sumber : erabaru dot or dot id

Kamis, 04 Juni 2009

Beberapa Saran Untuk Kelompok Kebugaran

Ketika berjalan menaiki tangga pusat kebugaran tempat saya bekerja, klien saya memandang pada saya dan berkata, "Zenon, saya pikir punggung saya telah cedera ketika mengikuti kelas kebugaran yang saya ambil kemarin. Saya mencoba untuk tetap melakukan gerakan inti latihan seperti yang Anda ajarkan tetapi masih saja terlalu berat."

Kemudian, saya berbicara dengan dua orang berbeda yang sedang menanti kelas kebugaran selanjutnya, dan salah satunya berkata pada yang lain, "Ini pelatih kita yang hebat - kelasnya sangat berat!"

Dengan krisis keuangan yang kita rasakan hari-hari ini, peserta pusat kebugaran justru lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan kebugaran sehari-hari mereka dengan mengikuti kelas yang ditawarkan secara cuma-cuma di pusat kebugaran.

Hal ini baik dengan beberapa pertimbangan. Ini adalah lingkungan yang komunal, Anda dapat bertemu dengan teman dan tetangga dari komunitas Anda yang dapat memotivasi Anda untuk berlatih keras, dan itu menyenangkan.

Tetapi apakah melakukan latihan berat sama dengan kebugaran? Tentu jawabannya tidak bila Anda tanyakan hal ini pada klien saya yang telah cedera punggungnya saat mengikuti kelas kebugaran.

Saya selalu merekomendasikan, "Berlatihlah secara konvensional, dan hadapi berat badan dengan santai. Anda dapat selalu berlatih lebih keras esok hari. Tetapi jika Anda memaksakan diri terlalu keras saat ini, mungkin Anda tidak akan dapat berlatih lagi esok hari atau bahkan untuk waktu yang lebih panjang lagi."

Tujuan mengikuti suatu kelas kebugaran yang untuk meredakan kobaran semangat sangat jarang, yang lebih sering adalah memacu Anda hingga berlatih melebihi batas kemampuan Anda, kecuali Anda menghentikan latihan atau melakukan kegiatan Anda sendiri selama pelatihan dan itu sering merupakan pengalaman yang tidak mengenakkan. Ini sama sekali bukan sebuah cara untuk meningkatkan hidup yang sehat.

Bentuk latihan yang benar adalah hal penting bagi mereka yang ingin mendapatkan hasil sempurna dari latih-an kebugaran rutin.

Ketika bentuk latihan kita buruk, kita akan sering menggunakan otot yang salah dan dengan demikian akan menggagalkan tujuan kita melatih bagian itu. Lebih buruk lagi, Anda akan memperparah cedera dan nyeri lama, atau di dalam kasus klien saya, dia mendapatkan cedera baru.

Sangat sulit bagi seseorang menghadapi duapuluh peserta untuk memastikan semua orang telah melakukan gerakan dengan tepat. Bukan seluruhnya tergantung pada sang pelatih untuk menciptakan gerakan yang bagus, karena si murid juga perlu melakukan latihan dengan rajin. Akan tetapi saya khawatir saya harus mengatakan saya tidak melihat banyak kepedulian untuk melakukan latihan dengan tepat dalam kelas-kelas kelompok kebugaran.

Kebanyakan pelatih, terutama pelatih elite, memandang kelompok kebugaran sebagai "suatu kejahatan yang diperlukan dalam dunia kebugaran".

Ketika membicarakan tentang kelompok kebugaran dengan salah satu pelatih pribadi elite nasional, dia berkata, "Yah, mereka membantu menghasilkan uang." Seolah-olah hanya itu satu-satunya hal berharga yang bisa dia katakan tentang kelompok kebugaran.

Secara pribadi, saya tidak sependapat. Tentu saja ada tempat untuk kelompok kebugaran. Tetapi kelompok kebugaran secara keseluruhan membutuhkan standar dan tuntutan yang jelas dan peserta pusat kebugaran secara aktif mencari pedoman dan arahan mengenai bagaimana cara terbaik mengikuti kelas secara yang aman.

Berikut ini beberapa saran bagi penyedia jasa kelompok kebugaran:
  • Batasi jumlah peserta perkelas kurang dari 20 orang.
  • Pastikan bahwa masing-masing dan tiap-tiap orang mendapatkan perhatian dan koreksi langsung.
  • Gunakan lebih banyak waktu mengajarkan satu gerakan sebelum memulai kelas yang tidak teratur.
  • Cantumkan dengan jelas tingkat-tingkat intensitas latihan.

Dan ini saran bagi siswa kelompok kebugaran:
  • Pastikan latihan Anda benar.
  • Lakukan latihan Anda sebaik-baiknya di kelas.
  • Cari tahu siapakah pengajarnya, apa kecakapannya, dan sertifikat yang pernah diraihnya?
  • Selalu ajukan pertanyaan, tak peduli sekecil apapun.

Walaupun saya seorang pelatih pribadi, saya ingat saat mengajar kelas kebugaran dan seni bela diri bertahun-tahun lalu, dan itu sangat menyenangkan.

Saya berharap memiliki kesempatan untuk mengajar kelompok kebugaran lagi, tetapi jika saya melakukannya, saya berjanji pada Anda bahwa saya tidak akan membuat orang-orang mencederai diri mereka dengan latihan yang terlalu berat!

Sebagai gantinya, saya merencanakan untuk mengajar mereka dengan teliti maka ketika mereka mengerjakan latihan yang berat, mereka akan mendapatkan manfaat yang mereka harapkan. (Zenon Dolnyckyj/The Epoch Times/feb)

Zenon Dolnyckyj adalah seorang pelatih pribadi yang bersertifikat dan pelatih senam pembentukan tubuh di New York. Anda dapat menanyakan soal kebugaran dengan email di zenon4@mac.com
sumber : erabaru dot co dot id tanggal Kamis, 4 Juni 2009

Nilai Moral Tiongkok Kuno: Orangtua Mendidik Anak yang Jujur


Ibunda Tian Ji Menolak Menerima Sogokan Emas

Dalam periode Warring (453 – 221 SM), Tian Ji adalah perdana menteri daerah Qi. Dia terkenal atas kerja keras dan ketekunannya. Suatu hari, bawahannya Tian memberikan hadiah sebesar 100 tael* emas. Tian menolak uang itu berkali-kali. Namun akhirnya dia menerimanya karena terus dibujuk bahwa uang itu adalah tanda terima kasih. Dia membawa pulang uang itu dan memberikannya kepada ibunya. Bukannya senang melihat uang sebanyak itu, ibunya malahan memarahinya, “Emas ini lebih besar daripada gajimu selama tiga tahun sebagai perdana menteri! Apakah kamu merampas uang ini dari rakyat atau kamu menerima suap?”

Tian Ji menundukkan kepalanya dan menceritakan apa yang telah terjadi. Ibunya mengatakan kalimat ini dengan sungguh-sungguh kepadanya, “Sebagai seorang terpelajar, seseorang harus waspada menjaga sikapnya, menjaga kebersihan namanya, dan tidak pernah menerima apapun yang bukan miliknya atau hasil kerja kerasnya. Seseorang terpelajar tidak boleh lari dari kesalahan, juga tidak boleh menipu atau mengambil keuntungan pribadi dan menyengsarakan orang lain. Seorang terpelajar harus menolak suap dan korupsi. Kamu mempunyai tanggung jawab besar di daerahmu, jadi kamu harus menjadi contoh yang baik bagi rakyat. Namun kamu sekarang menerima suap dari bawahanmu. Dengan menerima emas ini, kamu jadi berhutang budi kepadanya, sewaktu-waktu dia minta kamu sesuatu, kamu akan merasa tidak enak bila tidak memenuhinya, tidakkah kamu sadar akan hal itu? Kamu benar-benar melukai hati ibu! CEPAT KEMBALIKAN emas ini segera dan hukum orang yang mencoba memberimu suap!”

Tian Ji merasa sangat malu akan kelakuannya setelah ditegur ibunya. Dia segera mengembalikan emas itu sebelum tergoda untuk memakainya. Kemudian dia pergi ke raja dan mengakui kesalahannya telah menerima suap, dan melaporkan juga bawahannya yang mencoba menyogoknya itu. Tian menceritakan pada raja, apa perkataan ibunya dan memohon ampun atas tindakannya, dan mengundurkan diri dari jabatannya akan kelakuannya tersebut. Raja memuji ibunda Tian akan nilai moralnya yang tinggi. Dia mengatakan kepada seluruh pejabat negeri, “Ibu yang bermoral saleh mendidik anak yang lurus! Sekarang seetlah saya tahu bahwa Anda memiliki seorang ibu yang begitu jujur, saya tidak lagi khawatir tentang korupsi di daerahmu. Saya mengampuni perbuatanmu dan masih menginginkan kamu bertugas disana.”

Kemudian raja mengeluarkan undang-undang agar seluruh negara belajar dari moralitas ibu Tian Ji. Penekanannya dalam mendidik anak dengan moral yang tinggi sungguh membekas di hati raja. Sejak saat itu, Tian Ji selalu menjaga sikap dan perbuatannya menjadi pejabat yang bersih dan selalu mementingkan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi.

Ibunda Cui Xuanhu Mengajarkan Anaknya untuk Menjadi Setia dan Tidak Melakukan Korupsi

Cui Xuanhu adalah pejabat teras di Dinasti Tang (628-907 A.D.) Ibunya sering berkata kepadanya, “Saya sering mendengar bahwa saat seseorang menjadi pejabat negara, ia adalah pejabat yang baik apabila ia memiliki kehidupan sederhana dan hemat, sebaliknya ia adalah pejabat yang buruk bila ia hidup mewah bahkan cenderung boros. Setelah bergaul di lingkungan keluarga pejabat, saya perhatikan banyak dari mereka memberikan banyak uang kepada orang tua mereka bahkan membangunkan rumah, namun orang tua mereka tak pernah menyelidiki darimana uang sebanyak itu mereka peroleh. Saya tahu banyak dari mereka yang menerima uang yang bukan hasil kerjanya, meskipun mereka tidak mengakuinya, saya tidak ingin anak saya menjadi seperti mereka. Kamu hanya boleh menerima uang gajimu saja, tidak boleh menerima suap dalam bentuk apapun! Bila kamu tidak setia, lurus dan jujur, apakah setelah mati kamu bisa masuk surga?

Cui Xuanhui mengingat perkataan ibundanya. Dia senantiasa menjadi pejabat yang setia pada negara dan jujur, mengutamakan kepentingan rakyat. Dalam sejarah tercatat bahwa ia sama sekali tidak pernah melakukan korupsi atau menerima suap.

Adalah nilai tradisional Tiongkok kuno untuk menjadi seorang yang jujur, lurus dan tidak korupsi terutama bila menjabat sebagai pegawai negeri untuk melayani masyarakat. Orang tua menjadi contoh terbaik bagi anaknya untuk menjaga sikap, bicara dan perbuatan mereka sehari-hari, menanamkan nilai moral yang tinggi bagi anak-anaknya sebagai bekal terutama mereka hidup di tengah masyarakat.

Tidak hanya membesarkan anak, juga mendidik anak dan mengawasinya dengan tanggung jawab, para orang tua di zaman Tiongkok kuno berpengaruh besar meghasilkan pribadi-pribadi yang jujur, lurus dan bersih, terhormat dan terpuji di tengah masyarakat, tidak tergoda pada uang dan kedudukan. (Erabaru/ch)

*1 tael = 40gr (satuan pengukur berat di zaman Tiongkok kuno).

sumber : erabaru dot co dot id - tanggal Kamis, 04 Juni 2009