Minggu, 26 Januari 2020

MMD - Negara Teokrasi Nabi Jangan Dipraktekkan Lagi



Mahfud MD: Haram Tiru Sistem Pemerintahan Nabi Muhammad


Jakarta, NU Online
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menegaskan bahwa meniru sistem pemerintahan Nabi Muhammad Saw haram hukumnya.

Ia menegaskan hal itu pada Diskusi Panel Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia di Gedung PBNU Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (25/1). 

Menurut Mahfud, pemerintahan Nabi Muhammad menggunakan sistem legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Semua peran itu berada dalam diri Nabi Muhammad Saw sendiri. Nabi berhak dan boleh memerankan ketiga-tiganya karena dibimbing langsung oleh Allah Swt.

Menteri Pertahanan pada era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mempertanyakan, setelah Nabi Muhammad Saw sendiri, adakah umat Islam yang bisa memerankan ketiga-tiganya seperti Nabi Muhammad? Menurut dia, umat Islam tidak mungkin lagi ada yang menyamainya. Oleh karena itulah, menurut dia, dilarang mendirikan negara seperti yang didirikan Nabi Muhammad.

Guru Besar Tata Negara Universitas Islam Indonesia ini menawarkan konsep negara islami, bukan negara Islam. Di dalam negara islami, yang ditekankan adalah nilai-nilai Islam dipraktikkan oleh pemerintah dan masyarakatnya. Sementara bentuknya bermacam-macam; seperti Malaysia berbentuk kerajaan, dan Indonesia republik.

"Kita tak perlu negara Islam, tapi negara islami," katanya. Negara di dalam negara islami penduduknya taat hukum, sportif, tepat waktu, antikorupsi, dan sifat-sifat lainnya yang diajarkan ajaran Islam.

"New Zealand islami itu, Jepang islami," katanya lagi. "Keduanya, Malaysia dan Indonesia ingin membangun masyarakat islami, tapi bukan teokrasi islam," jelas Mahfud.

Menurut dia apa yang dilakukan negara-negara Islam dengan bentuk negara berbeda-beda, tidak melanggar ajaran Islam. Pasalnya di dalam Al-Qur’an tidak menetapkan sama sekali bentuk negara yang harus dijalankan. Apa yang dilakukan di Indonesia dan Malaysia sama-sama benarnya.

Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu memperkuat pernyataan Mahfud MD. Ia menyebut penduduk negara Jepang itu menerapkan nilai-nilai ajaran Islam seperti disiplin, tetap waktu, amanah, serta sifat-sifat positif lainnya.

Sehingga, kata dia, jika penduduk negara Jepang mengucapkan dua kalimat syahadat, mereka adalah penduduk Muslim terbaik di dunia.  

copy dari nu.or.id
 

Sabtu, 25 Januari 2020

Kisah Kelam Dan Modus Jahat Petinggi Sunda Empire Ini Akhirnya Terkuak


Sejak Muncul Di Televisi, Kisah Kelam Dan Modus Jahat Petinggi Sunda Empire Ini Akhirnya Terkuak

24 Januari 2020

Kemunculan sosok petinggi Sunda Empire di televisi beberapa waktu lalu akhirnya membuka tabir siapa sesungguhnya Rangga Sasana atau Raden Rangga itu.

Rangga diundang ke stasun televisi untuk mengisahkan lebih dalam lagi kisah Sunda Empire. Ia pun secara terperinci menjelaskan asal mula dan gagasan Sunda Empire. Sebagian kisah yang diuraikanya menimbulkan beragam komentar.

Kemunculan Rangga itu akhirnya menyibak masa lalu sekaligus kasus yang diciptakan pria yang berasal dari Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini.

Rangga Sasana atau Raden Rangga bernama asli  Edi Raharjo. Masyarakat Desa Grinting tidak ada yang tahu persis apa pekerjaannya karena sejak lama ia tinggal di luar kota dan jarang pulang ke kampung halaman.

"Yang saya tahu dia lulusan Sekolah Pertanian Menengah (SPM) di Baros lulus tahun 1980-an. Kemudian keluar dari Brebes lama, kemudian pulang menyandang gelar profesor dari pengakuannya," kata Wamadiharjo, seorang anggota DPRD Kabupaten Brebes yang juga warga Grinting.

Wamadiharjo mengaku kenal dengan Ki Ageng Rangga Sasana, satu kampung halaman.

Munculnya Rangga di televisi akhirnya juga menguak tabir kasus yang pernah membelitnya. Para korban aksi penipuannya selama enam tahun sejak 2012 silam di Brebes dan Cirebon mulai bersuara.

Seorang sumber mengungkapkan bahwa sebelum muncul menjadi pemimpin Sunda Empire, Rangga sempat berkeliling untuk menipu warga. Hebatnya dia selalu lolos hingga lepas dari jeratan hukum. Padaal sudah banyak yang melapor.

Salah satu modus yang digunakan Rangga adalah kerjasama jual-beli tanah dengan mengaku sebagai keturunan sultan.

"Banyak (warga) di Brebes yang sudah tahu jeleknya. Penipuan berkedok jual beli tanah, dan mengaku keturunan sultan dan lain-lain. Untuk wilayah Brebes, banyak korbannya dan tiap lapor, hampir semua hilang begitu saja kasusnya," ujar sumber, seperti yang ditulis laman PR.

Rangga bukanlah orang yang benar-benar terpandang, apalagi keturunan Sultan.

Modus penipuan yang dilancarkannya memang jual beli tanah, tetapi kerugian korban sendiri bermacam-macam. Mulai dari uang hingga kendaraan pribadi berupa motor ataupun mobil.

Namun, kebanyakan korban malas untuk melapor karena selalu saja Rangga bisa lolos. Para korban juga malu bila ketahuan telah tertipu oleh Rangga yang belakangan diketahui punya gangguan kejiwaan.


copy dari rmol.

Kamis, 16 Januari 2020

Logika-logiki Iman Saputra

Seiring dengan operasi OTT oleh KPK atas Komisioner KPU Wahyu Setyawan pada 8 Januari 2020,
melalui postingan dari akun instagramnya 16 Januari 2020, Iman Saputra menyatakan begini.


Korupsi dan Negara Mempersulit

Korupsi atau penyuapan itu terjadi ketika terkadang negara mempersulit dirinya guna melakukan pemenuhan hak warga negara atau subjek hukum lainnya.Padahal hak itu sesungguhnya harus dipenuhi negara. Ditengah situasi gelap itu terkadang penyelenggara negara memanfaatkan guna menjual kewenangannnya dgn janji melakukan pemenuhan hak itu, padahal hak itu memang harus dipenuhinya. Tidak ada warga negara atau subjek yg rela menyuap guna mendapatkan haknya, namun karena "sangat terpaksa" terjadilah penyuapan akibat negara mempersulit urusan pemenuhan hak warganya. Diluar sana banyak kejadian sperti ini, yang harus kita hilangkan, karena kita semua bisa jadi adalah korban korupsi itu.

Rasulullah pernah berdoa:

Ya Allah, siapa yang menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan ummatku lalu dia mempersulit  urusan mereka, maka persulitlah dia. Dan siapa yang menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan ummatku lalu dia berusaha menolong mereka, maka tolong pulalah dia.” (HR Ahmad dan Muslim dari Aisyah). ,-
-
Dan barangsiapa memimpin mereka dalam suatu urusan lalu menyulitkan mereka maka semoga bahlatullah atasnya. Maka para sahabat  bertanya, ya RasulAllah, apa bahlatullah itu? Beliau menjawab: La’nat Allah. (HR Abu ‘Awanah). ,-


dicopy dari instagramnya

Dan untuk itu ditanggapi netizen lain sebagai berikut :








Senin, 06 Januari 2020

Tuduhan Korban Patriaki