Telah banyak korban meninggal, tapi hasilnya penuh dengan kecurangan. Semua protes rakyat dianggap angin lalu.
Bahkan, yang protes terhadap kecurangan dituding tidak hargai petugas yang meninggal. Sementara yang curang tidak dipersoalkan.
[by Nasrudin Joha]
Yang Curang itu Yang Kurang Ajar, Mengkhianati Konstitusi dan Meremehkan Nyawa Petugas
Oleh : Nasrudin Joha
"Saya
kira sangat zalim rasanya kalau pengorbanan yang dilakukan KPPS, hingga
nyawa pun diberikan untuk demokrasi Indonesia, kemudian ada yang
mengatakan bahwa pemilu Indonesia ini penuh kecurangan dan perlu
diulangi kembali," TKN Ace Hasan Syadzily, dalam konferensi pers di 'War
Room' TKN, 26/4.
Tim
Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf mengaggap bahwa tuduhan pemilu curang
sesungguhnya tudingan zalim. Menurut juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily,
tuduhan yang kerap dikemukakan kubu oposisi itu seolah tak menghargai
ratusan petugas KPPS yang wafat karena menjadi penyelenggara pemilu.
Sebenarnya
ini logika keliru, bahkan ngawur. Justru yang merendahkan nyawa petugas
itu yang berbuat curang. Perilaku curang ini jelas zalim, mengkhianati
suara rakyat dan jerih payah petugas yang menyelenggarakan proses
pemilu.
Bahkan,
pelaku curang ini merendahkan nyawa petugas yang meninggal akibat
melaksanakan proses pemilu. Bagaimana mungkin mereka tega curang,
padahal ini suara rakyat ? Bahkan prosesnya memakan korban rakyat ?
Bukankah perilaku curang ini begitu brutal ? Zalim ?
Bagaimana
mungkin umat mengambil sikap diam, setelah kecurangan itu selain
merampok suara rakyat, juga mengkhianati kinerja petugas pemilu yang
telah bersusah payah bahkan hingga ratusan nyawa yang meninggal dunia ?
Bukankah
sebuah pengkhianatan terhadap nyawa petugas, jika pemilu dikotori
dengan kecurangan lantas umat ini diam saja ? Lantas, apakah nyawa
petugas pemilu ini sia-sia ? Tak ada harganya ?
Justru
umat yang menyuarakan tuntutan agar tidak berbuat curang, menuntut
pelaku curang diproses secara hukum, adalah tindakan untuk menghargai
jerih payah petugas dan menghormati nyawa petugas.
Masak
hingga petugas meninggal, pemilu tetap curang ? Perilaku curang ini
sebenarnya yang merendahkan peran dan nyawa petugas yang melayang.
Lantas
TKN Jokowi kenapa mempersoalkan yang mengkritik kecurangan ? Kenapa
justru malah mengkritik pengkritik kecurangan ? Apa TKN setuju dengan
kecurangan ? Apa TKN mendapat keuntungan dari kecurangan ? Atau TKN yang
berlaku curang ? Kami berhak bertanya bukan ?
Pemilu
saat ini adalah pemilu paling memilukan. Telah banyak korban meninggal,
tapi hasilnya penuh dengan kecurangan. Semua protes rakyat dianggap
angin lalu.
Bahkan, yang protes terhadap kecurangan dituding tidak hargai petugas yang meninggal. Sementara yang curang tidak dipersoalkan.
Sakit
sekali menjadi umat di negeri mayoritas muslim ini. Selain selalu
menjadi korban, juga selalu dijadikan tertuduh. Siapa yang curang, siapa
yang diuntungkan, siapa yang dipersalahkan. Luar biasa fitnah dunia
ini. [].
copy dari akun fb MT
Kubu Jokowi Anggap Tuduhan Pemilu Curang Tak Hargai Petugas Wafat
Jumat, 26 April 2019
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf mengaggap bahwa tuduhan pemilu curang sesungguhnya tudingan zalim. Menurut juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily, tuduhan yang kerap dikemukakan kubu oposisi itu seolah tak menghargai ratusan petugas KPPS yang wafat karena menjadi penyelenggara pemilu.
"Saya kira sangat zalim rasanya kalau pengorbanan yang dilakukan KPPS, hingga nyawa pun diberikan untuk demokrasi Indonesia, kemudian ada yang mengatakan bahwa pemilu Indonesia ini penuh kecurangan dan perlu diulangi kembali," kata Ace dalam konferensi pers di 'War Room' TKN, Jakarta, Jumat, 26 April 2019.
Berdasarkan data yang dimutakhirkan pada Jumat, sebanyak 230 petugas KPPS wafat karena sakit, juga kelelahan, akibat menjadi penyelenggara pemilu. Ada juga 1.671 petugas yang sakit.
Ace, yang juga politikus Partai Golkar, menilai beban kerja para petugas KPPS memang tinggi dalam Pemilu 2019 yang menggabungkan pemilu legislatif dengan pemilu presiden.
"TKN memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pejuang demokrasi tersebut. Dan tentu kerja keras mereka, pengorbanan mereka, tidak boleh dianggap sia-sia oleh siapa pun," ujarnya.
Ace menegaskan, tuduhan pemilu curang seolah tak menghargai para petugas KPPS yang telah banyak berkorban untuk penyelenggaraan perhelatan lima tahun itu. Perjuangan mereka terbilang berat supaya pemilu 2019 pada akhirnya terlaksana dengan lancar.
“[tuduhan] itu adalah kenyataan yang sangat tidak menghargai sekali perjuangan, jasa-jasa mereka, yang bahkan nyawa pun dikorbankan untuk demokrasi Indonesia yang kita cintai ini," katanya.
copy dari viva.co.id