Senin, 26 Februari 2018

Sembrononya KPU di Pilpres 2019

 

 

 

 

 

Yusril: Kami Akan Memenangkan Pertarungan Ini!

27 Pebruari 2018

Abadikini.com, JAKARTA- Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan bahwa Partainya kini sedang di dzalimi. Hal itu ia sampaikan melalui akun twitter resminya.

“Kami PBB kini sedang terzalimi. Tapi kami akan terus bergerak melakukan perlawanan melalui cara2 yang sah dan konstitusional. Tak seorangpun akan mampu menghentikan langkah kami. Kami akan memenangkan pertarungan ini. Kebenaran akan tegak dan kebatilan akan runtuh.” Tulis Yusril pada Senin (26/2/2018) Malam

Menurutnya, kekuatan partainya tidak terletak soal jumlah dan terletak dengan kemampuan finansial tapi kekuatannya terletak pada keyakinan bahwa dirinya berjuang dijalan yang benar.

“Kekuatan kami tidaklah terletak pada jumlah kami. Kekuatan kami juga bukan terletak pada kemampuan finansial kami. Kekuatan kami terletak pada keyakinan bahwa kami berjuang di jalan yang benar. Kekuatan kami terletak pada intelektualitas dan keteguhan pendirian kami” katanya

Yusril juga menegaskan bahwa partai bulan bintang diisi oleh orang – orang yang melawan arus karena menurutnya, kebenaran tidak tergantung pada jumlah.

“Kami adalah orang2 yang berani melawan arus. Kami bisa berlawanan dengan mayoritas karena kebenaran itu obyektif: kebenaran tidak bergantung pada jumlah, tetapi pada kebenaran itu sendiri. Kami memang sedikit, tetapi orang2 yang bersimpati dan mendukung kami kian banyak” ujar Pakar Hukum Tata Negara ini.

Selain itu, menurutnya lagi bahwa orang – orang yang mendukung perjuangan dirinya dan partainya akan menjadi kekuatan baru yang akan membawa bangsa ini menuju perubahan besar.

“Mereka tak terbendung. Mereka akan menjadi kekuatan baru yang akan membawa bangsa ini menuju perubahan besar. Kami percaya pada kekuatan sendiri. Kami takkan pernah menggantungkan nasib kepada orang lain. Kami takkan menghamba pada kekuatan2 asing yang bukan kami sendiri” tegasnya.

Seperti diketahui, Partai Bulan Bintang sedang mengikuti proses sidang untuk bisa meloloskan ikut dalam peserta pemilu 2019. (ak/beng)

copy dari abadikini.com

Nasionalisme di Era Melinea

Indonesia memiliki proyek pembangunan kereta api cepat. Negara yang pernah diberitakan berminat antara laian Jepang, RRC dan Jerman. Namun menurut berita tersebut Jepang dan CIna lebih berani dibandingkan Jerman.

Sindir Jokowi, Komikus Jepang Ini Minta Maaf

Onan menyampaikan permohonan maafnya secara khusus kepada presiden Jokowi
26 Februari 2018


JAKARTA, JITUNEWS.COM - Sejumlah pihak di tanah air geram dengan postigan Onan Hiroshi yang menyindir proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dengan menampilkan karakter mirip Presiden Joko Widodo. Komikus Jepang ini akhirnya menyampaikan permohonan maafnya atas postingan kartunnya yang menyindir Presiden Joko Widodo soal proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Onan menyampaikan permohonan maaf melalui akun twitter miliknya.

Ucapkan Selamat Kepada PDIP, Fahri Minta Semua Calon Mulai Adu Program

"I,m sorry. beggar is over Excessive demands. I was heat up. but now cooldown," tulis Onan dalam akunnya @hiroshionan, pada hari Minggu (25/2).

Onan juga menyampaikan permohonan maafnya secara khusus kepada presiden Jokowi dan masyarakat Indonesia. Dia mengaku sangat menyesal dan akan menarik kembali postingannya terkait sindiran ke Jokowi soal proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Karya Komikus Jepang Hina Jokowi sebagai 'Pengemis', Ini Tanggapan Fadli Zon dan Fahri Hamzah

"Mr, president JOKOWI and Indonesian everyone, and Indonesia gov I,m Really sorry. I am shame. I take back picture, I,m sorry," tulis Onan lagi.

Komikus Jepang Onan Hiroshi yang Sindir Jokowi Minta Maaf

Permohonan maaf Onan di Twitter juga disampaikan dengan sebuah gambar seseorang seorang berbaju hitam yang tengah bersujud.Sebelumnya,

PDIP mengaku tidak senang dan berharap pemerintah menyampaikan nota protes ke Pemerintah Jepang.

"Sesuatu yang tidak menyenangkan. Artinya Presiden kita ditampilkan dalam komik yang sebenarnya tidak terlalu wajar juga dalam etika ketimuran. Karena itu saya kira pemerintah perlu menyampaikan nota protes kepada pemerintah Jepang supaya menyampaikan itu kepada pers di sana," kata Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira di Hotel Grand Inna Bali Beach, Denpasar, Bali, pada hari Minggu (25/2).

copy dari : jitunews.com

-------------

Wartawan Senior: Sindiran Kartunis Jepang Tepat, Jokowi Harus Batalkan KA Cepat Jakarta-Bandung

24 Pebruari 2018

Sindiran kartunis asal Jepang, Onan Hirosi, cukup tepat melihat mangkraknya proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Dalam kartunnya, Hiroshi menggambarkan Indonesia sebagai “pengemis kereta api cepat”.

Pendapat itu disampaikan wartawan senior Rene Pattiradjawane menyikapi kartun sindiran Onan Hirashi yang menjadi viral.

Rene bahkan meminta Presiden Jokowi untuk membatalkan proyek KA Cepat Jakarta-Bandung. “Seorang kartunis Jepang @hiroshionan menggambarkan Indonesia apa disebutnya 高速鉄道乞食  (Kosoku tetsudo kojiki, pengemis kereta api cepat), sindiran tepat melihat mangkraknya proyek HSR JKT-BDG…mungkin Presiden @jokowi harus nyatakan batal proyek ini, tidak ada manfaat diteruskan,” tegas Rene di akun Twitter @renepatti.

Sementara presenter televisi Agung Izzulhaq di akun Twitter @agungizzulhaq menulis: “Beginilah persepsi sang kartunis Jepang tentang negeriku……kalau ada yang jago bahasanya silakan dilabrak.”

Onan Hiroshi pada 21 Februari 2018, di akun facebook memposting karikatur dengan gambar Presiden RI Joko Widodo, Presiden China Xi Jinping, dan PM Jepang Shinzo Abe, terkait proyek kereta cepat.

Dalam karikatur itu Onan membubuhkan caption/tulisan dalam bahasa Jepang 高速鉄道乞食  atau “Pengemis kereta berkecepatan tinggi”.

copy dari intelijen
------

Kereta Api Cepat Bandung-Jakarta, China Yes, Jepang No

30 september 2015

Indonesia menjatuhkan pilihan kepada Cina dan meninggalkan proposal Jepang. Pejabat Indonesia menerangkan, Cina terpilih karena berani memberi fasilitas pinjaman senilai 5 milyar Dolar AS tanpa menuntut jaminan.

Tadinya, ada dua raksasa yang memperebutkan proyek besar ini: Cina dan Jepang. Jerman juga ingin mengajukan proposal, tapi kedua negara itu yang punya tawaran lebih berani. Pemerintah Indonesia dan Presiden Jokowi sempat menunda keputusan itu untuk mempelajari lebih baik lagi tawaran dari masing-masing negara.


Pemerintah Indonesia tadinya ingin membangun layanan keretan api super cepat (150 km/jam), namun karena biayannya terlalu tinggi lalu beralih ke kereta api kecepatan menengah.

Kereta api Cepat Ankara-Istanbul di Turki (2014), konstruksi China Railway Construction Corporation Limited (CRCC)

Para analis ekonomi menyatakan, jika berhasil, pemenang tender pertama dari Indonesia ini bisa punya prospek cerah untuk mengerjakan proyek-proyek serupa di Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Tawaran Cina lebih menarik

Presiden Jokowi akhirnya memutuskan memilih Cina untuk menjalankan proyek kereta api cepat, karena kondisi yang ditawarkan Cina tidak terlalu memberatkan. Selain itu, Cina juga berjanji akan melakukan alih teknologi lebih banyak ketimbang proposal dari Jepang.

"Pemerintah Cina punya keberanian untuk tidak meminta jaminan dari Indonesia," kata Gatot Trihargo, asisten deputi di Kementerian BUMN kepada kantor berita Reuters hari Rabu (30/09/15).

"Sementara negara-negara lain seperti Jepang dan Jerman meminta jaminan dari pemerintah, dan kami tidak mampu ini karena anggaran kami terbatas," tambahnya.

Dengan memenangkan proyek penting ini, Presiden China Xi Jinping dianggap cukup berhasil membentuk jalur perdagangan penting bagi negara itu, sesuai dengan prinsip "Satu Jalur Satu Jalan": Yaitu membangun jaringan pelabuhan, jalur kereta api dan jalan tol yang nantinya bisa membantu perluasan kegiatan perdagangan, investasi dan pengaruh politik di kawasan Asia.

Lobi Jepang sampai menit-menit terakhir

Sampai menit-menit terkahir, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melakukan lobi-lobi kencang untuk memenangkan tender kereta api cepat Jakarta-Bandung itu.

Untuk Jepang, kekalahan proyek rel ini merupakan satu kerugian cukup besar, terutama setelah upaya-menit terakhir oleh Jepang untuk memberikan tawaran yang lebih baik dari Cina.

"Pemerintah Jepang masih percaya bahwa proposal kami lebih baik dan paling layak," ucap Kijima, pejabat Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. "Kami berharap, di masa depan mereka akan lebih transparan dan adil," tambahnya.
hp/yf (rtr, afp, dpa)

copy dari : DW.com

Minggu, 11 Februari 2018

Rocky Gerung dilaporkan


Rocky Gerung Dilaporkan Ke Polisi Karena Kata “Kecebong” Dan “Kolam”

Minggu, 11 Februari 2018

Tulisan Andi Arief, Staff Khusus mantan Presiden SBY, yang menyebutkan jika pendiri majalah Tempo Goenawan Moehamad yang sedang mengkoordinir orang agar melaporkan Rocky Gerung ke polisi, akhirnya terbukti.

“Saya mendengar @gm_gm mengorganisir orang untuk laporkan @rockygerung ke polisi. Kalau benar, naka kalimat yang tepat; Lu ternyata sekolam.” tulis Andi Arif melalui akunnya @andiarief_

Salah satu media online, memuat sebuah berita jika sekumpulan orang yang mengaku sebagai organisasi Pembela Kaum Marhaen, berencana untuk melaporkan Rocky Gerung terkait dengan cuitannya di sosial media yang dianggap menghina Presiden Jokowi.

Dalam berita yang disebarkan, disebutkan jika surat elektronik yang dikirim ke redaksi media online tersebut, menyebutkan jika pihak Pembela Kaum Marhaen, melalui ketuanya, Sohar Hutauruk, merasa sudah pantas untuk mempolisikan Rocky Gerung dikarenakan dianggap telah menyebarkan ujaran kebencian dan juga fitnah kepada Presiden Jokowi.

Karena Sohar berpendapat jika tulisan tulisan Rocky yang menyebutkan kata “bong” atau “kolam” dan sebagainya, hanyalah pada pendapat pribadi dan bukan melalui sebuah fakta atau data yang akurat hingga dianggap oleh Sohar menjurus ke fitnah.

Bahkan Sohar berharap agar pihak kepolisian segera menetapkan Rocky Gerung sebagai tersangka ujaran kebencian dan fitnah.

Andi Arief sendiri menganggap jika tindakan yang dilakukan oleh Goenawan Moehamad yang mengakomodir orang orang untuk melaporkan Rocky Gerung adalah bagian dari “penghuni kolam”.

Pendukung Jokowi sendiri selama ini disebut dengan istilah Kecebong bahkan salah satu anak Presiden Jokowi sempat memakai sebuah topi yang bertuliskan “Kolektor Kecebong”.

Sementara soal kata “kolam”, dikarenakan hewan Kecebong hidupnya di air sebelum bertranformasi menjadi katak, dan banyak berada di dalam kolam, maka Rocky Gerung mengumpamakan para “Kecebong” hidupnya dalam satu kolam, dan menambahkan jika tingkat nilai intelejensi kecebong hanya senilai 200 dan itupun jika digabungkan seluruhnya.

copy dari : nusanews

lihat : kecebong di mata pawang hoax

Jumat, 02 Februari 2018

Loyalitas Kecebong

Tanggal 23 terbit tulisan di Asia Times tentang Joko Widodo yang menjadi Preisen RI.





Loyalitas Kecebong

Tanggal 29 Januari Prof Rocky Gerung memberikan pencerahan sbb :








Permainan Smoke and Mirrors Presiden Jokowi


Oleh : Hersubeno Arief

Wartawan senior John McBeth membuat sebuah tuduhan serius kepada Presiden Jokowi. Dalam sebuah artikel di media online Asia Times, McBeth menyebut Jokowi tengah memainkan strategi “Smoke and Mirrors” dalam pemerintahannya.

 Wartawan kelahiran Selandia Baru (1944)  itu malah menyebut Jokowi sudah menjadi seorang empu (master)  dalam permainan “asap dan cermin.”

Smoke and mirrors adalah sebuah idiom yang diadopsi dari  para  pemain sulap yang dalam aksi panggungnya menggunakan semburan asap dan cermin untuk menyembunyikan sesuatu dan  menciptakan efek  ilusi.

Dalam kamus Webster difinisinya adalah “something intended to disguise or draw attention away from an often embarrassing or unpleasant issue —usually hyphenated when used attributively.” Sesuatu yang dimaksudkan untuk menyamarkan atau menarik perhatian dari masalah yang sering memalukan atau tidak mengenakkan .

Sementara dalam kamus Cambridge difinisinya adalah “Something that is described as smoke and mirrors is intended to make you believe that something is being done or is true, when it is no.” Sesuatu yang  dimaksudkan untuk membuat Anda percaya bahwa ada sesuatu yang sedang dilakukan atau benar telah dilakukan. Padahal  tidak.

Dalam bahasa lebih sederhana  smoke and mirrors adalah melebih-lebihkan fakta.

Priyayi Solo seperti Presiden Jokowi menyebutnya sebagai umuk. Omong besar dengan maksud agar lawan bicaranya menilainya sebagai orang hebat dan kuat.

Dalam konteks politik hal itu dimaksudkan agar para lawan politiknya tidak usah melawan, karena yang dilawan sangat kuat.

Isi tulisan McBeth sendiri sebenarnya biasa saja dan tidak ada yang cukup baru. Dia menulis tentang empat hal. Soal penyelamatan sumber daya alam, yakni negosiasi dengan PT Freeport dan pembangunan Blok Masela,  pembangunan infrastruktur, serta swasembada pangan daging dan beras.

Soal Freeport McBeth menyebut pemerintahan Jokowi melebih-lebihkan keberhasilan dalam divestasi saham sebesar 51%. Namun bagaimana cara pemerintah membayarnya dan bagaimana penguasaan manajemennya tidak jelas.  Justru yang terjadi pemerintah kembali mengizinkan Freeport mengekspor konsentrat tembaga. Sebelumnya pemerintah mensyaratkan akan memperpanjang izin Freeport bila bersedia membangun smelter di Papua.

Soal infrastruktur McBeth menyoroti pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung yang akan dibiayai oleh Cina sebesar USD 5.8 miliar, dan pembangkit listrik di Batang, Jawa Tengah senilai USD 4 miliar. Kedua proyek tersebut terkendala pembangunanannya berkaitan dengan pembebasan lahan. Proyek-proyek tersebut diharapkan dapat selesai pada tahun 2018, atau setahun sebelum pilpres.

Soal swasembada pangan seperti janjinya saat kampanye,  Jokowi menyatakan akan menghentikan berbagai impor komoditi pangan termasuk daging dan beras.

Pada tahun 2015, tulis McBeth,  pemerintah dengan bangga mengumumkan bahwa proporsi impor daging sapi terhadap total konsumsi turun dari 31% menjadi 24%, tanpa ada yang mencatat bahwa orang Indonesia hanya makan 2,7 kilogram per tahun. Tingkat per kapita konsumsi daging terendah di Asia Tenggara.

 Setahun kemudian, angka tersebut telah meningkat kembali menjadi 32% dan tahun lalu meningkat lagi menjadi 41% dengan harga daging sapi sebesar US $ 10/kg.

Begitu pula dengan impor beras. Bulan lalu pemerintah mengumumkan akan mengimpor beras sebanyak 500.000 ton. Rencana impor beras ini menjadi sebuah ironi karena pada bulan Januari 2017 Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim Indonesia berhasil melakukan swasembada pangan atas empat komoditi, beras, jagung, cabai, dan bawang.

Kalau benar pemerintahan Jokowi berhasil melakukan swasembada pangan, hal itu merupakan capaian yang luar biasa. Swasembada pangan berhasil dicapai saat Indonesia dipimpin Soeharto pada tahun 1980an. Setelah itu para presiden penggantinya, tidak ada yang berhasil melakukannya.

Tidak terlalu mengejutkan

Mengapa tulisan McBeth menjadi heboh dan viral? Tampaknya karena  idiom yang digunakan, dan reputasi pribadinya sebagai wartawan yang sangat menguasai peta politik Indonesia.

Pertama, seperti telah disebut  penggunaan idiom smoke and mirrors dan hide hard truths. Sebuah kosa kata yang tidak main-main karena mengandung tuduhan bahwa Presiden Jokowi mencoba menyembunyikan sebuah kebenaran.

Diakhir tulisannya Mcbeth meramalkan,  cepat atau lambat kebenaran itu akan terungkap dan masyarakat akan menyadarinya. Dia menggunakan kata “Sooner or later, the smoke and the mirrors will inevitably lift to reveal hard realities.

Kedua, penilaian McBeth bahwa Jokowi telah menjadi seorang empu permainan “asap dan cermin,” dan media yang secara tidak langsung memfasilitasinya dengan cara tidak pernah mempertanyakan, data-data “keberhasilan” yang disampaikan pemerintah.

Presiden Jokowi dan istana juga disebut menjadi “spin doctor,” sebuah kosa kata yang secara negatif sering dipahami sebagai upaya memutarbalikkan fakta.

Ketiga, ini yang tampaknya paling penting dan serius,  adalah reputasi McBeth. Lahir di Selandia Baru, John McBeth menjadi wartawan selama 52 tahun, dan  44 tahun dari karir jurnalistiknya  dihabiskan di Asia.

 Mengawali karirnya sebagai sub-editor di Bangkok Post,  dia kemudian menjadi reporter lepas  London Daily Telegraph dan United Press Internasional.

Dia bergabung dengan majalah Far Eastern Economic Review pada tahun 1979 dan selama 25 tahun menjabat sebagai kepala biro majalah di Bangkok, Seoul, Manila dan Jakarta.

Ketika Review ditutup pada tahun 2004, dia menjadi  kolumnis kontrak untuk Straits Times, kebanyakan menulis tentang  Indonesia. Dia menikah dengan Yuli Ismartono seorang mantan wartawan senior Tempo dan pernah menjadi pejabat bidang kehumasan di Freeport.

McBeth  juga menulis sebuah buku berjudul The Loner : President Yudhoyono ’s Decade of Trial and Indecision.  Sebuah buku yang menulis dengan sangat lengkap masa kepemimpinan SBY selama dua periode sebagai presiden RI ke-6 dan  presiden pertama yang terpilih secara demokratis.

Dengan reputasi semacam itu tulisan McBeth mengisyaratkan ada sesuatu yang tengah terjadi. Dia mempunyai banyak sumber berita di kalangan “orang dalam,”  maupun komunitas internasional. 

Tidak diragukan McBeth banyak tahu  sesuatu yang tidak banyak diketahui kalangan umum, termasuk wartawan dan media dalam negeri. End
30/1/18

copy dari group