Kamis, 29 September 2016

6 Alasan Angelina Jolie dan Brad Pitt Bercerai

Liputan6.com, Jakarta Kabar perceraian Angelina Jolie dan Brad Pitt cukup mengejutkan banyak pihak. Tak sedikit dari masyarakat di dunia yang menyayangkan perceraian tersebut.

Semenjak kabar perceraian ini tersebar di mana-mana, berbagai berita simpang siur mulai bertebaran.

Beberapa media menyebutkan, perceraian Angelina Jolie dan Brad Pitt dikarenakan perselingkuhan. Penyebab lain mulai muncul.

Yang terkuat adalah, ketika salah satu situs berita menulis bahwa penyebab keretakan rumah tangga bintang Hollywood ini karena masalah anak.

Namun hingga kini, belum ada yang tahu pasti apa penyebab Angelina Jolie mengajukan gugatan cerai.

Dan, tim Liputan6.com telah merangkum, mungkin inilah beberapa penyebab Angelina Jolie dan Brad Pitt memutuskan untuk berpisah seperti dilansir The Richest.

1. Brad Pitt dan Anak-anak

Mempunyai enam anak dalam sebuah rumah tangga memang bukan hal yang mudah. Berbagi perhatian, mendidik anak dengan metode yang terkadang harus berbeda-beda membuat hal itu menjadi sulit.


Mungkin inilah yang dirasakan oleh Brad Pitt. Dibesarkan dari keluarga yang keras, Brad Pitt mungkin saja mendidik anak-anaknya menjadi lebih tangguh seperti dirinya.

Namun, dalam sebuah interview, Brad Pitt pernah berjanji tidak akan mendidik anak-anaknya, seperti dirinya yang dididik oleh sang ayah.

2. Marion Cotillard

Marion Cottilard adalah seorang aktris pemenang Oscars. Dirinya sangatlah berbakat dan digemari banyak orang.

Nama Marion Cotillard kini menjadi semakin terkenal sejak isu Brad Pitt dan Angelina Jolie bercerai. Kabarnya, Marion Cotillard adalah penyebab keretakan hubungan rumah tangga Brad Pitt.

Bertemu di lokasi syuting film Allied, wajar saja Brad Pitt dan Marion Cotillard sering terpergok bersama. Namun, hal ini sama sekali tidaklah benar.

Melalui akun Instagram pribadinya, Marrion Cotillard akhirnya membuka suara atas kabar perceraian Brad Pitt dan Angelina Jolie.

Dalam tulisannya, Marion Cotillard membantah bahwa ia menjadi penyebab perceraian tersebut.

3. Cemburu

Banyak kabar menyebutkan bahwa Angelina Jolie adalah pencemburu. Bahkan, Angelina Jolie kabarnya merasa cemburu ketika Brad Pitt harus beradegan mesra dengan Marion Cotillard dalam film Allied.

Apalagi melihat perawakan serta pesona yang dimiliki Brad Pitt, wajar saja bila Angelina Jolie merasakan cemburu.

4. Berbeda Cara Mendidik Anak

Sama-sama sibuk menjadi seorang pesohor di Hollywood, membuat Angelina Jolie dan Brad Pitt terkadang berbeda ketika menyangkut urusan anak.

Mempunyai enam anak, sangat sulit bagi Brad Pitt dan Angelina Jolie mendidik dengan karakter masing-masing anak yang berbeda.

Dan kabarnya, salah satu penyebab mereka bercerai adalah karena keduanya memiliki metoda yang berbeda dalam mendidik anak.

Angelina Jolie katanya tidak terlalu memberikan aturan kepada anak-anaknya, sedangkan Brad Pitt diduga terlalu keras dalam mendidik anak. Hmm..

5. Selingkuh dengan Nanny

Nanny di Amerika menjadi salah satu penyebab perceraian kerap terjadi. Berbagai bintang Hollywood pun banyak yang rela meninggalkan istrinya demi hidup berbahagia dengan nanny atau pengasuh anaknya.

Begitupun dengan Brad Pitt. Sebuah kabar menyebutkan, bintang film World War Z ini telah berselingkuh dengan nanny yang mengasuh salah satu anak mereka.

Angelina Jolie pun dikabarkan merasa cemburu ketika Brad Pitt terlalu dekat dengan nanny. Entahlah..

6. Sudah Tidak Ada Cinta

Angelina Jolie memiliki kesibukkan dengan kegiatan sosialnya, Brad Pitt mempunyai segudang aktifitas dengan film barunya. Wajar saja bila keduanya tidak mempunyai waktu untuk berduaan saja.

Angelina Jolie didampingi Brad Pitt menghadiri pemutaran film

Karena kesibukkan itulah yang membuat kadar cinta di antara Brad Pitt dan Angelina Jolie berkurang. Sebuah sumber bahkan menyebutkan, Brad Pitt dikabarkan ingin bermesraan dengan Angelina Jolie.

Sedangkan Angelina Jolie merasa bahwa kepentingannya kini bukanlah hanya sang suami. Melainkan, anak-anak dan kegiatan sosialnya.

Penyebab perceraian mereka hingga saat ini tidak ada yang mengetahui. Namun yang pasti, para masyarakat harus rela bila sudah tidak ada lagi Mr. And Mrs. Smiths.

copy dari : liputan6

Selasa, 27 September 2016

Pengakuan Mengejutkan Mantan Pacar dan Teman Kerja tentang Hal 'Membahayakan' dari Sosok Jessica

image dari tribunnews - palembang


Selasa, 27 September 2016

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Hal mengejutkan disampaikan oleh saksi yang memberatkan Jessica Kumala Wongso di persidangan kasus Kopi Maut Mirna, Selasa (27/9/2016).

Di persidangan kemarin, Senin (26/9/2016) terungkap bagaimana Mantan pacar Jessica Kumala Wongso, Patrick O'Connor, pernah meminta aparat kepolisian menjauhkan dia dari Jessica Kumala Wongso.

Permintaan itu diajukan Patrick pada November 2015.

Hal senada juga dilakukan oleh mantan rekan kerja Kristie Loius Carter, Direktur Marketing dan Media New South Wales Ambulance , memiliki sejumlah pengalaman buruk ‎berinteraksi dengan Jessica Kumala Wongso yang juga bekerja di tempat yang sama.

Pengakuan Kristie dituangkan dalam BAP yang dibacakan Jaksa dalam kasus kopi beracun di Pengadilan Jakarta Pusat, Selasa dini hari (27/9/2016).

Berikut pemaparannya yang dilaporkan oleh dua reporter Tribunnews.com.

Patrick O'Connor, mantan pacar Jessica Kumala Wongso menganggap teman satu kampus Mirna di Billy Blue Collage tersebut dapat membahayakan keselamatan karena kondisi kejiwaan yang tidak stabil.

"Tuan O'Connor memiliki kekhawatiran terhadap apa yang dilakukan Nona Wongso (Jessica,-red). Dia meminta mendapatkan perintah penjauhan dari Nona Wongso," tutur aparat kepolisian dari New South Wales, Australia, John Jesus Torres, yang dihadirkan jaksa penuntut umum, Senin (26/9/2016).

John menjelaskan, hubungan Patrick dan Jessica telah berakhir, namun, Jessica beberapa kali menghubungi pacarnya itu melalui pesan singkat dan telepon.

Jessica pernah beberapa kali mengancam akan menyakiti dirinya.

Di beberapa catatan kriminal di 'Negeri Kangguru', Jessica pernah mengalami depresi akibat beberapa permasalahan.

Ini merujuk ada beberapa kasus yang pernah dialami, seperti pelanggaran pidana berlalu lintas dan percobaan bunuh diri.

‎"Polisi dalam kasus ini menemukan dia (Jessica,-red) mengalami stres. Dengan tidak mengakui ada ancaman-ancaman untuk menyakiti diri sendiri oleh Nona Wongso," ujarnya.

Oleh karena itu, aparat kepolisian sempat menghubungi pihak krisis atau psikolog untuk memeriksa kejiwaan Jessica Kumala Wongso.‎

"Tapi tidak ada keterangan lebih lanjut dalam hal keterangan ini," kata dia.

Sementara itu, menurut Otto Hasibuan, penasihat hukum Jessica, Jessica seringkali menelepon dan mengirim pesan kepada Patrick karena Jessica menagih utang.

"Apakah saudara tahu Patrick meminta penjauhan karena Jessica menagih utang Patrick dan tidak dibayar sehingga ditagih terus? Dan terus meng-SMS agar dibayar sehingga (Patrick,-red) memohon pengadilan untuk penjauhan dengan tujuan utang tak dibayar?" tanya Otto.

Torres mengaku tak mengetahui hal itu.

Dia menjelaskan laporan-laporan kepolisian berkaitan dengan nama Jessica.

Mayoritas laporan kepolisian terkait Jessica dibuat Patrick.

Torres mengaku tak mengetahui hal itu.

Mantan rekan kerja diancam akan dibunuh

Sementara itu Kristie Loius Carter, Direktur Marketing dan Media New South Wales Ambulance mengaku tidak kaget apabila tewasnya Wayan Mirna Salihin diduga ada kaitannya dengan Jessica Kumala Wongso.

‎"Pendapat saksi (Kristie) , tidak merasa kaget. Tapi yang pertama saksi tidak bisa mengarahkan bila Jessica melalukan pembunuhan atau tidak karena saya bukan hakim. "

"Tapi kalau saya lihat kelakuan 8 bulan kepada saya. Saya bisa katakan dia bisa mencelakai orang," ujar Kristie dalam BAP yang dibacakan Jaksa dalam kasus kopi beracun di Pengadilan Jakarta Pusat, Selasa dini hari (27/9/2016).

Kristie sendiri tidak bisa hadir ke Indonesia sebagai saksi lantaran sejumlah alasan.

Oleh karenanya penyidik terbang ke Australia untuk mendengarkan keterangan saksi.

Dalam BAP, Kristie menilai jika Jessica memiliki dua kepribadian.

Dia bisa sangat manis, hangat, dan sopan.

Namun ia juga bisa mendadak jadi pemarah, apabila keinginannya tidak terpenuhi.

"Yang saya tahu di memiliki dua kepribadian. Kadang baik murah senyum, tapi kadang pemarah. Memanipulasi perhatian," katanya.

Menurut Kristie ia sempat bermasalah dengan Jessica lantaran tidak dapat membantunya mencari kost-kostan.

Hubungan juga semakin renggang karena tidak bisa membantu permaslaahnnya dengan manager, dan tidak ikut pesta.

"Dia (Jessica) ingin hubungan yang terjalin antara atasan dan bawahan melainkan sebagai sahabat, paparnya.

Lantaran tidak dapat memenuhi semua keinginan Jessica, Kristie mengatakan ia sempat diancam akan dibunuh oleh Jessica.

"Akhirnya, Jessica mengancam saya dengan perkataan kamu harus mati dan ibu kamu juga harus mati," kata Kristie.

‎Akibat ancaman tersebut, Kristie akahirnya melaporkan tindakan yang dilakukan Jessica kepada kepolisian terdekat.‎

Tiga hari kemudian Jessica diperintahkan untuk tidak mendekati kristie lagi.

"Tanggal 30 november 2015 dari kepolisian Sydney agar Jessica tidak mendekati saya dan sejak 1 Desember Jessica telah diberhentikan dari kantor New South Wales Ambulance," ungkapnya.
(Tribunnews dot com/Glery Lazuardi/Taufik Ismail )


Kamis, 22 September 2016

SBY bergaya penuh pengertian, membesarkan karir sang putranda, meski usulan diatasnamakan mitra koalisi.

Koalisi Cikeas optimistis Agus-Sylviana menang

Jumat, 23 September 201

Koalisi Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Kebangkitan Bangsa, yang disebut Koalisi Cikeas, optimistis Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni akan memenangi pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017.

selengkapnya : berita antara

Presiden: Perwira TNI-Polri Jangan Bercita-cita Jadi Gubernur

Selasa, 22 Desember 2009 22:28

Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan para perwira lulusan akademi TNI dan Polri sebaiknya tidak bercita-cita menjadi kepala daerah mulai dari tingkat gubernur, bupati, dan walikota.

Dalam pengarahan kepada taruna, pengasuh, dan perwira TNI-Polri di Graha Samudra Bumi Moro, Markas Komando Armada Kawasan Timur, Surabaya, Selasa malam, Presiden mengatakan adalah hal wajar dan benar apabila seorang prajurit berkeinginan untuk menjadi jenderal, laksamana atau marsekal, demi pengabdian yang lebih luas lagi kepada negara.

"Yang tidak benar kalau kalian memasuki akademi TNI Polisi lantas cita-citanya ingin menjadi bupati, waikota, gubernur, pengusaha, dan lain-lain. Tidak tepat," ujarnya.

Presiden mengatakan para taruna lulusan TNI dan Polri harus bercita-cita menjadi perwira yang berhasil di lingkungannya.

Namun, dalam mengejar karir menuju pucuk jabatan tertinggi, Kepala Negara mengingatkan agar mereka tidak menghalalkan segala cara atau menjatuhkan teman-teman sendiri untuk menghilangkan pesaing.

"Bisa saja dalam perjalanan kehidupan nanti ada dinamika, takdir, jalan kehidupan kalian memasuki profesi yang lain, tapi saya ingin hati dan pikiran kalian semua mulai besok saya lantik hanya satu ingin berbakti dan mengabdi di lingkungan TNI Polri dan berhasil menjadi perwira," tuturnya.

Menurut Kepala Negara, untuk itu Para taruna harus mau bekerja keras dan berjuang menjalankan tugas sebaik-baiknya.

"Hanya dengan cara itulah kalian berhasil menghadapi rintangan dan tantangan tugas yang tidak ringan," ujarnya.

Dalam pengarahannya, Presiden Yudhoyono menyampaikan tiga hal penting berdasarkan pengalamannya sendiri untuk dipegang para taruna selama perjalanan karir mereka.

Tiga hal itu adalah mengemban tugas apa pun di mana pun secara sungguh-sungguh dengan selalu memberikan yang terbaik, terus menerus belajar sendiri guna meningkatkan kemampuan, serta tidak pernah menyerah dalam mengatasi persoalan.

Bahkan sebagai seorang kepala negara pun, Presiden Yudhoyono mengatakan tiga hal itu masih ia pegang teguh hingga sekarang.

Sebanyak 1.092 taruna akademi TNi dan Polri lulusan tahun 2009 akan menjalani pelantikan dan pengucapan sumpah atau prasetya perwira (praspa) di Dermaga Ujung, Markas Komando Armada Kawasan Timur, Surabaya, pada Rabu 23 Desember 2009 dalam upacara pelantikan yang dipimpin oleh Presiden Yudhoyono sebagai inspektur upacara.

Taruna tersebut terdiri atas 275 taruna akademi militer, 195 taruna akademi angkatan laut, 123 aruna angkatan udara, serta 434 taruna akademi polisi dan 65 taruni akademi polisi.(*)

Editor: Ruslan Burhani

Copy dari : antara

Selasa, 13 September 2016

Sindiran Yusril Bikin Artidjo Mau Jadi Hakim Agung


Selasa, 13 September 2016

KOMPAS.com - Ketika itu tahun 2000. Yusril Ihza Mahendra, Menteri Kehakiman, menelepon Artidjo Alkostar, seorang pengacara.

Dia menawarkan posisi hakim agung kepada Artidjo. Artidjo lantas gamang.

Di era itu, menteri kehakiman memiliki wewenang menyodorkan nama calon hakim agung untuk disetujui DPR.

Dalam acara Satu Meja di Kompas TV, Artidjo mengaku sempat menolak tawaran itu.

"Awalnya saya wegah (tidak mau), saya bilang sama Mas Yusril, lembaga peradilan itu pekat, sulit dibenahi," kata Artidjo kepada host Satu Meja, Budiman Tanuredjo, Senin (12/0/2016).

"Tapi Mas Yusril bilang, jangan hanya mengeluh, tapi harus mau benahi," kata Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung itu.

Sindiran Yusril itu membuat Artidjo Galau. Bingung.

Lalu, pria kelahiran Situbondo yang beribukan perempuan Sumenep itu berkonsultasi dengan sejumlah ulama dan kyai di Madura.

Setelah mendapat pesan dari salah seorang kyai itu dia akhirnya bersedia menerima tawaran Yusril.

"Kata kyainya jadi hakim itu berat, tapi harus konsisten," ujar Artidjo.

Jadi hakim agung baru, Artidjo langsung menangani kasus-kasus yang relatif menjadi sorotan publik.

Misalnya kasus korupsi yang menyeret mantan Presiden Soeharto. Artidjo mengaku tak mengerti mengapa dia yang masih bau kencur yang harus menangani kasus-kasus berat itu. "Entahlah saya juga bingung," kata Artidjo.

Di kasus Soeharto, Artidjo berbeda pendapat (dissenting opinion) dengan dua hakim lainnya yang berkeputusan perkara harus dihentikan.

Begitu juga di kasus Bank Bali, saat dua hakim lain ingin kasus Djoko Tjandra, terdakwa kasus itu bebas, Artidjo bersikukuh Djoko harus dihukum.

"Di kasus Bank Bali, kami dikumpukan ditanya kenapa saya dissenting opinion, saya jawab ini adalah bentuk pertanggunngjawaban saya kepada publik," ujarnya.

Artidjo juga mengajukan pendapat berbeda untuk kasus HAM, yakni pelanggaran HAM di Dili dan kasus Tanjung Priok.

Artidjo adalah hakim agung yang ditakuti para terdakwa kasus korupsi. Dia kerap menambah hukuman bagi pelaku kejahatan yang masuk kategori luar biasa itu, di tingkat kasasi.

Sejumlah kasus korupsi yang melibatkan pejabat dan politisi pernah ditangani Artidjo. Sebut saja Luthfi Hasan Ishaaq, Angelina Sondakh, Akil Mochtar, hingga Anas Urbaningrum. Terakhir
pengacara Otto Cornelis Kaligis.

Seluruh nama-nama itu, oleh Artidjo, dijatuhi hukuman penjara lebih lama ketimbang putusan di pengadilan tingkat pertama.

Bahkan ada beberapa terdakwa yang mencabut permohonan kasasinya ketika tahu bahwa Artidjo masuk dalam majelis hakim yang akan menangani perkara.

cpoy dari : kompas

Kamis, 01 September 2016

Penjajahan dan Loyalitas Ganda Warganegara


Mengapa bisa makmur bersama harus menguasai milik orang?
17 Juli 2016
Indonesia  telah lama menjadi target untuk dijadikan tanah baru mereka.  Karenanya China di Indonesia dan  para China perantauannya sudah mulai masuk dalam pertarungan politik praktis dengan mendirikan  partai politik dan bahkan  menguasai partai politik lainnya dengan tujuan politik untuk Presiden Indonesia.
Demikian dikatakan Direktur Institute Soekarno Hatta, Hatta Taliwang kepada suaranasional, Ahad (17/7).
Kata Hatta, warga keturunan China ingin menguasai Indonesia melalui kegiatan politik di antanya Ahok, Harry Tanoesoedibiyo, dan Setya Novanto. Kekhawatiran terhadap China perantauan ini terutama karena RRC menganut paham dwikewarganegaraan (ius sanguinis).
“Sekalipun Ahok misalnya Warga Negara Indonesia, namun bagi RRC dia juga warga negaranya. Sehingga loyalitas ganda ini lebih banyak merugikan Indonesia yang menganut azas kewarganegaraan ius solli ( loyalitas pada satu negara dimana dia dilahirkan),” ungkap Hatta.
Menurut Hatta, bagi Indonesia keturunan Arab, India, Pakistan, dan Persia tidak ada masalah karena negaranya menerima azas ius solli apalagi mereka umumnya sudah berbaur dalam budaya dan agama dengan pribumi Indonesia.
“Etnis China di Indonesia, berperan dari bermain di belakang layar hingga tampil langsung untuk mendominasi politik kekuasaan Indonesia. Dengan perkataan lain Etnis Cina di Indonesia sedang berusaha keras untuk menggeser posisi politik Pribumi Nusantara sebagai penguasa nasional,” papar Hatta.
Kata Hatta, Indonesia diperkirakan menjadi negara yang paling banyak perantau China-nya. Menurut Kompas lk 8.000.000 orang sementara Prof DR. Sri Bintang Pamungkas menduga lk 25 juta,” jelas Hatta.
Hatta mengatakan, di Indonesia secara kasar dikategorikan ada China Totok atau China Singke, China kelahiran Indonesia, dan China keturunan, serta Cina yang telah berasimilasi dengan Pribumi Nusantara. China yang mau berasimilasi secara pisik ( kawin mawin dengan Pribumi) dan menyesuaikan diri dengan adat istiadat dan budaya setempat, tidak hidup secara ekslusif. Mereka ini sudah masuk dalam kategori bumiputera atau pribumi. Demikian temuan penelitian Dr. M.Dahrin La Ode, M.Si seorang ahli politik etnisitas, juga Dosen Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan).
“Di satu sisi masih banyak pula China yang menolak untuk berasimilasi secara pisik dan budaya, tetap mempertahankan cara hidup eksklusif, merasa dirinya lebih terhormat dari pada Pribumi dengan perkataan lain orang China menganggap dirinya superior sedangkan Pribumi adalah inferior,” jelas Hatta.
Menurut Hatta, sikap psikologis sosial orang China seperti itu merupakan bagian dari stratifikasi kolonial Belanda dahulu, yakni stratifikasi pertama Kolonial Belanda, stratifikasi kedua orang China, dan stratifikasi ketiga adalah Pribumi yang dijajah oleh Belanda.
“Di samping itu, juga karena kebijakan ekonomi Orba membuat orang China tumbuh pesat pada aspek ekonomi sehingga banyak orang China yang jadi kaya raya. Dari hasil itu, membuat sikap psikologis sosial semakin ekslusif,” kata Hatta.
Dengan kekuatan ekonominya yang dominan itu, maka ada kekhawatiran China akan mengakuisi atau menguasai Indonesia secara mutlak. Apalagi sekarang China singke atau China Totok yang tidak mau berasimilasi umumnya yang tergolong dalam 9 NAGA itu sudah mempunyai ambisi untuk menguasai politik Indonesia.
Menurut Hatta, secara informal mereka sudah mengatur kekuasaan dari belakang layar terutama sejak Orba dan makin menjadi lebih kuat sejak era Reformasi.
Di era Orba mereka hanya mempengaruhi Soeharto dalam bidang ekonomi. Namun di era Reformasi mereka telah mengatur dari belakang layar. Sekarang mereka ingin tampil langsung mengatur kekuasaan.
“Di beberapa daerah mereka sudah berkuasa. Baik yang China totok maupun yang China campuran. Dengan kekuatan ekonomi ditangan mereka secara telak dan ambisi politik RRC serta ambisi politik China rantau siapa yanh jamin dalam beberapa tahun ke depan terjadi politik apartheid atau penjahahan oleh China terhadap Indonesia?” tanya Hatta.

copy dari : suaranasional

Indonesia di Sci-Fi Hardware Hackathon 2016


Sangat jarang kita dengar Indonesia menghasilkan inovasi teknologi berwujud perangkat keras (hardware). Sci-Fi Hardware Hackathon 2016 yang diselenggarakan Mediatrac, dan diklaim sebagai hardware hackathon pertama dan terbesar Indonesia, berusaha menjadi solusi terhadap keringnya kreasi hardware anak negeri.

Sebanyak 375 inovator muda Indonesia, dalam 24 jam, berusaha menciptakan berbagai inovasi teknologi perangkat keras, yang didasarkan pada cerita fiksi ilmiah yang mereka karang. BBC Indonesia merangkum sejumlah produk inovasi, yang masih dalam bentuk purwarupa (prototype), dari ajang tersebut.
Alat pendeteksi Zombie

Alkisah 300 tahun yang akan datang, populasi manusia menurun drastis karena wabah zombie. Pemerintah pun menciptakan alat yang dapat membedakan manusia dan zombie, serta memetakannya.

Itulah premis fiksi ilmiah kreasi tim IG-2-T, yang terdiri dari tujuh orang mahasiswa dan lulusan Institut Teknologi Bandung. Memposisikan diri sebagai pemerintah, IG-2-T menciptakan alat pendeteksi zombie bernama Human Protection Project 7.0.

"Untuk membedakan manusia dan zombie, kami asumsikan kalau manusia hidup itu memiliki detak jantung dan bergerak. Sementara orang mati, tidak punya detak jantung dan tidak bergerak. Sehingga zombie kami asumsikan tidak punya detak jantung, tetapi bergerak. Kami menggunakan sensor detak jantung dan pergerakan untuk mendapat informasi itu," ungkap Alinda Nur Fitriana, salah satu anggota IG-2-T.

Alat pendeteksi tersebut dipasang di pergelangan tangan manusia yang tersisa. "Nanti di masa depan ukurannya puluhan ribu kali lebih kecil sehingga bisa dimasukkan ke dalam badan."

Alinda menceritakan "device ini real time mengirimkan info ke server, apakah status si manusia, hidup atau sudah jadi zombie. Kalau sudah jadi zombie, pemerintah bisa mengeluarkan peringatan melalui handphone kepada manusia lain dan memberi informasi di mana pos penanganan terdekat."

Meskipun rasanya kisah zombie masih jauh dari kenyataan saat ini, Alinda mengungkapkan teknologi Human Protection Project 7.0, sekarang dapat digunakan di dunia kesehatan. "Misalnya jadi semacam wearable device (peranti yang bisa dikenakan) seperti smart-watch (arloji pintar), untuk mendeteksi detak jantung manusia."

Pada Sci-Fi Hardware Hackathon 2016 ini, Human Protection Project 7.0 merebut juara kedua konsep terbaik, dan menjadi pemenang pertama desain terbaik.
Qendi, teknologi yang membuat tanaman ‘berbicara’

Salah satu inovasi piranti keras paling praktis pada Hackathon kali ini adalah Qendi, produksi Arda Surya Editya dan kawan-kawan, yang berasal dari Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.

Qendi menggunakan teknologi augmented reality yang belakangan populer karena permainan Pokemon Go. Namun, hardware ini tidak digunakan untuk bermain game, tetapi untuk super-monitoring terhadap tanaman, misalnya sawah dan perkebunan.

"Dengan teknologi ini, kita nanti tinggal mengarahkan kamera, monitor, atau kacamata ke arah tanaman. Nanti tanamannya sendiri yang ngomong ke kita, apakah mereka sedang butuh air, pupuk, atau lainnya," ungkap Arda, yang merupakan mahasiswa S2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Arda mengungkapkan Qendi menggunakan "internet of things biasa". Alat-alatnya terdiri dari sensor moisture dan kelembaban tanah, serta sensor air. "Karena merujuk pada balai pengembangan penelitian tanaman Kementerian Pertanian, tiga hal itulah yang diperlukan untuk mengetahui kondisi tanaman."

Arda memaparkan, "moisture untuk mengukur nutrisi, air untuk mengetahui kualitas tumbuh, dan kelembaban, karena tidak semua tanaman bisa tumbuh di semua kelembaban."

Munculnya ide pembuatan Qendi berawal dari fakta bahwa dari generasi ke generasi, petani melihat kondisi tanamannya "hanya berdasarkan feeling, tanpa menggunakan alat ukur yang jelas".

"Kalau orang-orang tua kita, feelingnya sudah kuat. Kalau anaknya bagaimana? Kalau mau jadi petani, perlu dilatih untuk dapat feeling itu. Ini salah satu alat untuk belajar itu. Apalagi dengan augmented reality, sangat mudah digunakan, bahkan bagi orang yang agak gaptek, karena langsung terlihat."
Si tangan Tuhan

Sesuai dengan namanya, robot Manus Dei atau Tangan Tuhan, diciptakan Andika Pradana Arif untuk memenuhi impian bahwa "seperti Tuhan, eksistensi manusia juga bisa ada di manapun dan kapanpun."

Pengguna tinggal mengarahkan telapak tangannya ke kamera image processing, yang akan merekam posisi tangan. Setelah terekam, robot yang juga berbentuk tangan ini pun dapat dikendalikan pergerakannya sesuai pergerakan tangan pengguna di depan kamera, dari jarak jauh.

"Kegunaannya nanti bisa di dunia kedokteran, untuk operasi. Dokter gak perlu lagi datang dan masuk ke ruang operasi sering-sering. Dia tinggal ada di satu ruang untuk mengendalikan berbagai operasi dari jarak jauh," ungkap Andika.

Di dalam bayangan Andika, Manus Dei nantinya juga dapat membantu manusia di kesehariannya, misalnya mengendalikan berbagai perlengkapan rumah tangga di rumah dari jauh, misalnya dari kantor atau tempat pelesir ketika si pemilik sedang berwisata.

Menurutnya Manus Dei penting di masa depan karena "untuk berpindah tempat, butuh waktu, dan time is money".

Meskipun masih merupakan purwarupa, Andika menceritakan kebutuhan akan robot Tangan Tuhan ini sudah dirasakannya saat ini, salah satunya ketika meminta tanda tangan dosen untuk skripsinya.

"Dosen saya lagi keluar kota saat saya butuh tanda tangannya. Cukup mengganggu karena harus menunggu selama seminggu. Saya bertanya-tanya kenapa nggak bisa tanda tangan dari jauh? Dari itulah muncul ide ini," ungkap lulusan Teknik Elektro, Telkom University, Bandung itu.
Pulau pintar

Floating Smart Dome adalah jawaban atas kekhawatiran Irwan Rudy Pamungkas dan kawan-kawannya dari Institut Pertanian Bogor, atas pemanasan global dan terus naiknya permukaan air laut.

Jika daratan terus tenggelam, "Kita bisa pindah ke pulau, dome, yang bisa bergerak untuk menggantikan daratan," tutur Rudy.

Di dalam pulau tersebut, ada sensor api, gas, air, kelembaban, cahaya, dan lain sebagainya. Seluruh sensor tersebut mengirim data ke server, yang hasil olahan datanya bisa disaksikan seluruh penduduk pulau lewat komputer atau handphone.

"Dari situ mereka bisa dapat informasi ketinggian air untuk keseimbangan dome agar tidak tenggelam, ada pula informasi depth, untuk mendeteksi kedalaman, untuk jaga-jaga jika dome terbawa arus dan dibawa ke perairan dangkal."

Menurut Irwan, pembuatan Floating Smart Dome, benar-benar perlu dipertimbangkan serius. "Ini (kenaikan muka air laut) masalah yang urgent. Kita harus mengambil langkah preventif. Jangan sampai seperti kebiasaan orang Indonesia, kita telat melakukan pencegahan."

Inovasi hardware ini menjadi pemenang utama Sci-Fi Hardware Hackathon 2016, dan memperoleh hadiah uang tunai Rp62 juta, serta mendapat kesempatan memperkenalkan ide dan karyanya ke masyarakat luas.

Dicopy dari berita bbc. Foto-foto dan info selengkapnya silahkan ikuti link berikut.
'Tangan Tuhan' buatan dua lulusan Telkom University bisa menggerakkan robot dari jarak jauh