-islampos.com 28 juni 2013-
APA hubungan antara Sosiolog Universitas Indonesia, Tamrin Amal Tamagola dengan Ariel Peterpan—sekarang sudah berubah menjadi ‘Noah’?
Tamrin baru saja terkenal karena disiram oleh Jubir FPI Munarman dalam acara liveshow di TVOne, Jumat pagi (28/6/2013 - lihat video). Sedangkan Ariel terkenal selain karena grup musiknya, juga karena kasus video pornonya dengan beberapa orang selebriti wanita di negeri ini.
Nah, Tamrin seusai menjadi saksu kasus Ariel di Pengadilan Negeri Bandung di tahun 2010 silam, mengatakan bahwa video porno Ariel itu tidak meresahkan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Menurutnya, sebagian masyarakat Indonesia menganggap hal itu biasa.
“Di Indonesia itu ada 653 suku bangsa. Sebagiannya menganggap biasa,” ujarnya seperti dikutip dari Kompas. “Dari hasil penelitian saya di Dayak itu, bersenggama tanpa diikat oleh perkawinan oleh sejumlah masyarakat sana sudah dianggap biasa. Malah, hal itu dianggap sebagai pembelajaran seks.”
Menurut Tamrin, menambahkan, yang resah terhadap keberadaan video porno Ariel adalah kalangan tua. Kalangan muda di Indonesia sebagian juga sudah menganggap hal itu biasa. Tamrin berpendapat bahwa bahwa kasus Ariel tidak bisa diterapkan oleh hukum positif karena negara tidak bisa mengatur moral seseorang. [sa/islampos]
Tamrin baru saja terkenal karena disiram oleh Jubir FPI Munarman dalam acara liveshow di TVOne, Jumat pagi (28/6/2013 - lihat video). Sedangkan Ariel terkenal selain karena grup musiknya, juga karena kasus video pornonya dengan beberapa orang selebriti wanita di negeri ini.
Nah, Tamrin seusai menjadi saksu kasus Ariel di Pengadilan Negeri Bandung di tahun 2010 silam, mengatakan bahwa video porno Ariel itu tidak meresahkan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Menurutnya, sebagian masyarakat Indonesia menganggap hal itu biasa.
“Di Indonesia itu ada 653 suku bangsa. Sebagiannya menganggap biasa,” ujarnya seperti dikutip dari Kompas. “Dari hasil penelitian saya di Dayak itu, bersenggama tanpa diikat oleh perkawinan oleh sejumlah masyarakat sana sudah dianggap biasa. Malah, hal itu dianggap sebagai pembelajaran seks.”
Menurut Tamrin, menambahkan, yang resah terhadap keberadaan video porno Ariel adalah kalangan tua. Kalangan muda di Indonesia sebagian juga sudah menganggap hal itu biasa. Tamrin berpendapat bahwa bahwa kasus Ariel tidak bisa diterapkan oleh hukum positif karena negara tidak bisa mengatur moral seseorang. [sa/islampos]