16 February 2013
http://www.kompasiana.com/Yulianis
http://politik.kompasiana.com/2013/02/16/herier-anas-urbaningrum-536162.html
Saya sudah pernah di LIDIK oleh KPK mengenai mobil Herier Anas, dan Saya mejelaskan darimana asal muasal mobil herier tersebut.
Tgl 12 September 2009 Hasyim adik Nazar mengambil uang cash dan cek untuk membayar mobil Herier. uang cash dari brangkas Operasional Rp. 150.000.000, dan cek PT. Pasific Metropolitan dengan nomor cek EP 677964 sebesar Rp. 520.000.000. Saya mendapat perintah dari Neneng SW untuk mengeluarkan itu semua, cek pasific ditulis sendiri oleh Neneng SW, Saya hanya memberikannya ke Hasyim.
Uang yang ada di rekening PT. Pasific bukan berasal dari Hambalang, mana mungkin itu uang Hambalang, sedangkan Saya sendiri tau proyek Hambalang baru Januari tahun 2011. Uang yang ada di rekening PT. Pasific adalah proyek lain yang di kerjakan oleh Permai Group.
Saat Sidik, keluarlah nama tsk Dedy Kusnendar, mobil herier tidak di tanyakan oleh penyidik, penyidik bilang saat itu Herier tidak bisa masuk dalam hambalang bu, kan ibu sudah menerangkan ke kami kalo itu bukan uang hambalang.
Saya sebagai orang yang tau kondisi Herier belum pernah di SIDIK mengenai Herier. Herier baru dalam tahap LIDIK, sehingga setiap KPK berbicara Herier berasal dari hambalang, Saya hanya nyengir kuda. Saya sampaikan kepada penyidik yg saya kenal, hati-hati kalo bicara di media, bukti yg ada tidak seperti itu, ini bisa menjadi bumerang untuk KPK.
Saya tidak peduli dengan gonjang ganjing politik, dan Saya malas untuk mengikuti kasus yg sedang Saya hadapi di media, jadi Saya tidak mau ambil pusing dengan langkah langkah yang akan di ambil KPK atas keterangan yang sudah Saya berikan dahulu.
Rabu 13 February 2013 saat Saya datang ke KPK untuk disidik kasus lain bukan kasus Hambalang, 2 orang penyelidik hambalang minta waktu untuk bicara menanyakan sesuatu kepada Saya mengenai Herier dan beberapa hal lain. Mungkin tidak ada niat penyelidik itu menekan Saya, mereka hanya ingin mengetahui kebenaran dari uang hambalang. Dan Saya merasa mereka tidak mempercayai apa yang Saya bicarakan. Wajar….. mungkin mereka berfikir Saya pro Anas. Akhirnya Saya bicara kepada mereka…… Jangan seret Saya untuk ikut skenario yang sudah di gadang gadangkan, memaksa sesuatu yang tidak sesuai dengan bukti yang Saya punya. Saya tidak mau menjadi kendaraan politik siapapun. Pertanggung jawaban Saya bukan ke Anda bukan ke Manusia, tanggung jawab Saya hanya ke Allah.S.W.T jadi Saya tidak takut mengatakan kalo KPK salah, jangan sampai KPK kalah di pengadilan karena kesaksian Saya. Karena Saya dapat membuktikan aliran uang yang ada bukan dari Hambalang. Aliran uang itu meninggalkan jejak, dan Saya dapat membuktikan sampai sekecil kecilnya.
Saya tidak keberatan siapapun yang salah menjadi TERSANGKA, apabila ada bukti yang kuat dan kesaksian yang mendukung, tapi janganlah saya di bawa-bawa skenario jahat untuk menjatuhkan seseorang, tujuan saya memberikan keterangan ke KPK sejujur jujurnya dan sedetail detailnya adalah untuk kepentingan pribadi, Saya menganggap hidup Saya dulu bergelimpangan dosa, apa yg saya lakukan sekarang untuk menebus dosa dosa saya. Semoga Allah S.W.T meridhoi amiennnn