Senin, 16 Juni 2025

Yang Terjepit Diantara Perang Bintang

Pak Novel dan Seluruh Jajaran KPK, Doa Kami Menyertai Kalian... Amiiin 

06 Oktober 2012
http://www.kompasiana.com/Yulianis
https://www.kompasiana.com/yulianis/55183c31a33311bc06b66690/pak-novel-dan-seluruh-jajaran-kpk-doa-kami-menyertai-kalian-amiiin 
 
Pak NOVEL BASWEDAN salah satu penyidik KPK yang saya kenal di kriminalisasi oleh kepolisian, teringat saat pertama kali saya bertemu dengan Pak Novel, 21 April 2010 di Tower Permai saat penggerebekan jam 8 malam, saat itu Pak Novel beserta teman-teman penyidik habis menangkap tangan teman kami Mindo Rosalina Manulang bersama Pak Idris di gedung kementrian Menpora.
 
Saat saya pertama kali bertemu Saya sangat takut kepada Pak Novel, beliau sangat tenang, sangat ramah, sangat sopan, namun sangat tegas. Pertemuan kedua saat saya di rumah kontrakan, 13 Juni 2011 Pak Novel beserta tim menemukan Saya di rumah kontrakan, kata kata yg pertama kali keluar dari mulut Pak Novel tidak bisa Saya lupakan "ibu Yulianis...... Kemana saja, kami pusing loh mencari ibu kemana mana, ibu membohongi kami waktu di Tower Permai ya, kami tidak menangkap ibu, kami hanya ingin berbicara meminta informasi kepada ibu", ujar Pak Novel dengan sangat sopan dan senyum Pak Novel yang sangat khas, "Saya takut pak, saya lari dari Pak Nazar dan juga lari dari KPK, saya tidak percaya pada KPK pak, karena menurut Pak Nazar, di dalam KPK ada orang Pak Nazar". Tapi dengan sangat lihai akhirnya Pak Novel meyakinkan Saya, bahwa KPK tidak seperti yang Saya duga.

Setelah bekerja sama dengan Pak Novel dan tim penyidik yang lain, walaupun di penenuhi saling curiga antara Saya dengan penyidik KPK, akhirnya kami berkeyakinan untuk berjalan bersama-sama saling bahu membahu dalam memberantas korupsi, 2 tahun ini banyak sekali pengalaman berharga yang saya dapat, akhirnya dengan jelas dan kepala dingin saya dapat melihat, APA ITU KPK, Pak Novel, Pak Arif, Pak Sigit, Pak Taufik adalah penyidik yang pertama kali membuka mata saya mengenai KPK, mereka memperlihatkan keprofesionalan mereka sebagai penyidik, kesantunan, kegigihan, tekad yang bulat dalam memberantas KORUPSI, merekalah yang menginspirasi saya agar tidak takut dalam bebicara kejujuran, berbicara kebenaran walaupun sangat pahit dan nyawa menjadi taruhannya.
 
Hampir 2 tahun kami bahu membahu dalam pemberantasan Korupsi dengan para penyidik, dan seluruh jajaran KPK, semakin lama saya semakin CINTA KPK, terima kasih sudah menolong kami yang tidak sengaja terjepit di diantara perang para BINTANG.
 
PAK NOVEL  DAN SELURUH JAJARAN KPK, DOA KAMI MENYERTAI KALIAN......
 
SUBHANALLAH, LAHAWLAWALA KUWATA ILLA BILLAH..... AMIIENNNNN



Selasa, 03 Juni 2025

Adakah Keterbukaan, Mencari Tahu Keaslian Ijazah

Roy Suryo Ungkap Isi Pertemuan dengan UGM, Diperlihatkan Skripsi Jokowi

Saat aksi ini tiga orang perwakilan TPUA yakni Roy Suryo, Tifauzia dan Rismon Hasiholan sempat melakukan audiensi dengan pejabat Rektorat UGM.

Selasa, 15 Apr 2025

Ratusan orang yang menamakan dirinya sebagai Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menggelar aksi mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi di UGM. Aksi ini digelar di Fakultas Kehutanan UGM, Selasa (15/4).

Saat aksi ini tiga orang perwakilan TPUA yakni Roy Suryo, Tifauzia dan Rismon Hasiholan sempat melakukan audiensi dengan pejabat Rektorat UGM dan Fakultas Kehutanan UGM.

Roy Suryo membenarkan adanya audiensi tersebut. Dalam audiensi itu, Roy Suryo menyebut eskalasi sempat meninggi karena ada beberapa hal yang ditanyakan perwakilan TPUA ke UGM. Pertanyaan ini diantaranya adalah keaslian ijazah Jokowi, skripsi Jokowi dan tempat KKN Jokowi.

Roy Suryo merinci dalam pertemuan itu akhirnya pihak UGM memperlihatkan skripsi milik Jokowi. Usai melihat langsung skripsi yang dibuat Jokowi ini, Roy Suryo menyebut ada sejumlah kejanggalan.

"Akhirnya ditunjukkan skripsinya. Skripsinya Jokowi memang ada perbedaan ketikan. Antara ketikan batang tubuh itu diketik dengan mesin tik biasa dan di depan itu dengan cetakan yang cetakannya itu tidak pada zamannya," ucap Roy Suryo.

"Pada lembar pengesahan itu tidak ada tanggal. Tidak ada lembar pengesahan dari dosen pengujinya. Meskipun dosen pengujinya bisa disebutkan tadi faktanya gak ada," lanjut Roy Suryo.
Skripsi Jokowi

Roy Suryo membeberkan dirinya akhirnya bisa melihat langsung skripsi Jokowi karena sebelumnya tidak bisa melihat langsung. Tak hanya melihat, Roy Suryo juga mengaku sempat memotret beberapa bagian skripsi tersebut.

"Saya sempat motret dan saya pegang. Di dalam skripsi itu tidak ada tanggalnya dan tidak ada lembar pengesahan dan tidak ada nama orang yang disebut-sebut sebagai Kasmujo di situ," tutur Roy Suryo.

Roy Suryo menambahkan dalam pertemuan itu pihaknya tidak bisa melihat langsung ijazah milik Jokowi. Roy Suryo mengungkapkan ijazah asli Jokowi itu tidak disimpan di UGM.

"Memang kita tidak bisa lihat ijazah asli karena ijazah aslinya tidak disimpan di kampus. Ijazah asli akan dilihat teman-teman yang besok akan bergerak ke Solo," tutup Roy Suryo.

 

copy dari merdeka com 

:)

Pemilik Ijazah : Tidak Wajib

Alasan Pihak Jokowi Tolak Tunjukkan Ijazah Asli ke Publik

15 Apr 25

Intinya Sih...

  • Tim Kuasa Hukum Jokowi menegaskan tidak akan menunjukkan ijazah asli ke publik tanpa perintah hukum.
  • Pihaknya hanya akan memperlihatkan ijazah jika diminta pengadilan dan aparat penegak hukum.
  • Kuasa hukum lainnya menyatakan bahwa Jokowi tidak memiliki kewajiban hukum untuk memperlihatkan ijazahnya selama tidak ada perintah hukum.

Disclaimer : Ringkasan ini dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI)

 

Jakarta, IDN Times - Tim Kuasa Hukum Presiden Ketujuh RI, Joko "Jokowi" Widodo menegaskan tidak akan menunjukkan ijazah sarjana asli milik Jokowi ke publik tanpa tujuan yang jelas.Salah satu kuasa hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara menegaskan, pihaknya baru akan memperlihatkan ijazah asli Jokowi jika diminta pengadilan dan aparat penegak hukum."Kami bukan saja tidak mau menunjukkan, tapi sepanjang diminta oleh perintah pengadilan, oleh penegak hukum, termasuk misalnya andai kata kita juga melakukan upaya hukum, maka dengan sendirinya kami secara aktif akan menunjukkan itu kepada penegak hukum terkait," ucap Rivai dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/4/2025).

1. Dalam persidangan, hakim tidak mengabulkan permintaan penggugat menunjukkan ijazah asli Jokowi

Terlebih, kata Rivai, sejak dua tahun lalu pihaknya sudah mengkaji dan sepakat untuk tidak menunjukkan ijazah asli. Namun pihaknya mengaku sudah melihat langsung secara fisik ijazah asli tersebut.

Ia pun menjelaskan, alasan pihaknya tak menunjukkan ijazah Jokowi dalam persidangan sebelumnya.

"Dan dalam persidangan juga, beberapa persidangan dinyatakan juga oleh kuasa hukum penggugat, tolong tunjukkan dan tidak dikabulkan oleh hakim. Karena memang dari awal kami sudah melihat permintaan ini bukan untuk menguji kebenaran, lebih kepada untuk memojokkan dan kepentingan-kepentingan lainnya," tutur Rivai.

Rivai menyoroti keputusan Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan salinan ijazah Jokowi. Meski salinannya sudah diperlihatkan dan dikonfirmasi UGM, tetapi masih saja muncul isu baru lainnya.

"Terbukti, kajian kami terbukti pada saat kemarin dengan itikad baik pihak rektor dan dekan (dari UGM) menunjukkan baru salinannya, sebagai pihak yang menerbitkannya, yang terjadi bukan selesai, tapi yang terjadi adalah muncul isu baru," tuturnya.

"Font lah, foto lah, jadi ini sudah sesuai dengan dugaan kami, sehingga kami melihat ini hanya sekedar jebakan batman, tapi apapun itu kami menghormati, menghargai langkah yang dilakukan oleh pihak UGM, sebagai lembaga penerbit, mungkin iktikadnya baik, agar isu ini selesai. Tapi betul, dugaan kami yang terjadi adalah semakin snowball," tuturnya.

2. Pihak Jokowi akan sukarela menunjukkan ijazah asli jika diminta penegak hukum

Tim Kuasa Hukum Jokowi pun menjamin secara sukarela akan menunjukkan ijazah asli apabila diminta penegak hukum."Jadi sekali lagi, kami bukan saja tidak mau menunjukkan, tapi sepanjang diminta oleh perintah pengadilan, oleh penegak hukum, termasuk misalnya andai kata kita juga melakukan upaya hukum, maka dengan sendirinya kami secara aktif akan menunjukkan itu kepada penegak hukum terkait," tutur Rivai

3. Pihak yang minta ijazah Jokowi ditunjukkan tidak punya hak hukum

Sementara, kuasa hukum lainnya, Yakup Putra Hasibuan menjelaskan, sebenarnya kasus ini sangat sederhana. Namun ada pihak tertentu yang memunculkan narasi liar di publik. Seakan-akan karena Jokowi bersalah tidak memperlihatkan ijazah aslinya.

Ia pun mengimbau kepada pihak yang mendorong agar ijazah Jokowi ditunjukkan, bisa menempuh jalur hukum. Menurutnya, Jokowi tidak perlu memperlihatkan ijazahnya selama tidak ada kewajiban hukum.

"Lho kok ini jadi kayak adu tinju? Siapa yang takut, siapa yang berani? Bukan seperti itu kan. Ada kewajiban hukum, ada hak hukum. Bapak Jokowi tidak memiliki kewajiban hukum apapun," tegas dia.

"Tidak ada kewajiban hukum apa pun untuk memperlihatkan ijazah itu kepada pihak manapun. Dan pihak yang selama ini meminta meramaikan di sosial media juga tidak memiliki hak hukum apapun untuk meminta itu kepada Pak Jokowi. Kalau ingin diberikan hak silakan ajukan melalui pengadilan. Kalau pengadilan memerintahkan Pak Jokowi untuk memperlihatkan, oh sudah pasti langsung kita perlihatkan," jelas Yakup.



copy dari : IDN Times