Kamis, 02 Juni 2022

Mengapa Memilih Dijajah



"mengapa setelah perang diponegoro, pemimpin pribumi, adipati dan para ngabehi di wilayah banyumas, lebih memilih berada dibawah kekuasaan belanda daripada kembali menjadi bawahan keraton solo?"

sebelum perang, banyumas adalah wilayah keraton solo
setelah perang, banyumas diberikan pada belanda sebage bayaran biaya perang

bahasa mudahnya, sebelum perang, yang dijajah adalah keraton solo, banyumas ngikut aja
tapi setelah perang, banyumas langsung di bawah belanda, tanpa ngikut ke solo lagi

mengapa lebih memilih dijajah belanda?

mungkin kitanya aja yang menganggap pengambilalihan itu sebage penjajahan
karena bisa jadi di jaman itu bukan disebut penjajahan, melainkan peluang yang menguntungkan

buktinya mereka lebih memilih ikut belanda daripada keraton solo, walo sama-sama jadi bawahan

menurut Babad Banyumas yang saya terjemahkan, selama menjadi bawahan solo, adipati banyumas harus mengirim upeti setiap tahun ke keraton setiap bulan sapar

"setiap akhir bulan sapar berangkat ke keraton, selama bulan mulud dan ramadhan berada di keraton, lamanya kurang lebih 6 bulan. yang 5 bulan di banyumas, yang sebulan untuk perjalanan."

mereka menjadi pejabat dengan gaji berupa tanah, hasil dari tanah garapan itu sebagian disetor ke keraton juga sebage tanda ketundukan kesetiaan

waktu untuk berada di banyumas hanya 5 bulan, selebihnya untuk sowan ke keraton mengikuti grebeg mulud dan ramadhan, akhirnya waktu untuk mengurusi tanah garapan habis, mereka tekor

sementara dengan ikut belanda, mereka digaji tetap setiap bulan, dan ketika berhenti mendapatkan pensiun

ditulis dalam babad

"nopember 1831 atau sura 1760, di kawedanan sokaraja, seluruh tumenggung, ngabei, dan pejabat yang selama perang diponegoro membantu belanda dikumpulkan dan diberi penghargaan

"adipati cakrawedana, bupati kasepuhan banyumas dipensiunkan dan diberi tunjangan 1.000 gulden per bulan

"adipati mertadiredja, bupati kanoman banyumas diberi gaji 900 gulden sebulan

"tumenggung dipakusuma, bupati purbalingga diberi gaji 800 gulden sebulan

"tumenggung dipayuda, bupati banjarnegara diberi gaji 800 gulden sebulan

"tumenggung prawirangara, bupati majenang, diberi gaji 800 gulden sebulan

"para wedana mendapat gaji 80 gulden sebulan

"para demang yang berjasa membantu belanda selama perang diponegoro diberi pensiun sebesar 25 gulden per bulan

"semua gembira, karena selama menjabat mereka belum pernah menerima gaji dalam bentuk uang."

jadi, sangat bisa dipahami mereka memilih bergabung di bawah kekuasaan kolonial belanda, karena selain pangkat yang dinaikkan, kesejahteraan mereka juga sangat diutamakan

mungkin kalo kita dalam kondisi yang sama, daripada ikut pribumi selalu tekor, mending menerima yang lebih menguntungkan

soal kesejahteraan rakyat?

dipikir nanti aja

(akun fb Nasirun)