Jumat, 26 Juni 2020



Kedubes RRC: Pekerja Lokal Kurang Terampil dan Cuma Kerja Biasa, Makanya Gaji Pekerja China Lebih Tinggi

24 Juni 2020

Gaji tenaga kerja asing China yang bekerja di Indonesia dinilai lebih besar dibanding tenaga kerja lokal. Konselor Bidang Ekonomi dan Bisnis Kedubes China untuk RI Wang Liping menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi.

Menurut Wang, sebetulnya perusahaan China menggaji karyawannya sesuai dengan kompetensi pekerja itu sendiri, dilihat dari kontribusi dan produktivitasnya juga. Dia menegaskan dalam menentukan upah, perusahaan China di Indonesia tidak melihat latar belakang kebangsaan.

Lebih lanjut, Wang menyebutkan masih ada pekerja Indonesia yang sudah menjadi beberapa ahli teknis mendapat gaji jauh lebih besar dibanding pekerja Tiongkok.

"Pertama perusahaan Tiongkok sama seperti semua perusahaan dunia, mereka menaikkan gaji karena kontribusi dan produktivitas pekerja, tidak ada kaitan soal kebangsaan. Ahli teknis Indonesia pun mendapat gaji lebih besar daripada pekerja Tiongkok biasa," ujar Wang dalam video teleconference bersama wartawan, Rabu (24/6/2020).

Wang menjelaskan, di lapangan, pekerja China kebanyakan merupakan pekerja dengan kompetensi tinggi makanya mendapatkan gaji besar. Sementara pekerja lokal, cuma pekerja biasa.

"Pekerja Tiongkok kebanyakan merupakan pekerja terampil dan manajemen teknis, sementara pekerja lokal kebanyakan kurang terampil dan cuma pekerja biasa, maka gaji pekerja Tiongkok lebih tinggi," kata Wang.

Dalam sebuah kesempatan, sebelumnya Wang menyebutkan pekerja China bisa digaji US $30 ribu per tahun di Indonesia. Sementara itu, pekerja lokal cuma digaji 10%-nya.

"Seorang pekerja terampil Tiongkok pada umumnya dibayar US$ 30 ribu per tahun ditambah biaya penerbangan internasional dan akomodasi yang wajib ditanggung oleh perusahaan, sementara itu seorang pekerja lokal Indonesia dibayar 10% dari total biaya pekerja Tiongkok," sambung Wang dalam keterangannya yang diterima media, Selasa (2/6/2020).

Kembali ke Wang, dia meminta pekerja lokal tak perlu khawatir, menurutnya pekerja China akan melakukan transfer tekonologi saat bekerja di sini, sehingga pekerja lokal bisa mendapatkan keterampilan tambahan. Ujungnya, pekerja lokal bisa juga mendapatkan gaji yang besar sesuai kompetensinya.

"Dengan upaya transfer teknologi, pekerja Indonesia akan mendapat keterampilan kuat dan bisa mendapat gaji lebih besar," sebut Wang.

Wang juga mengklaim sebetulnya semua perusahaan China di Indonesia mencoba terlebih dahulu untuk mencari pekerja lokal pada tiap proyek kerja sama. Hanya saja kalau tidak bisa mendapatkan tenaga kerja yang kompetensinya cukup, maka perusahaan akan menarik tenaga kerja langsung dari China.

"Untuk semua proyek kerja sama kedua negara, perusahaan Tiongkok berusaha mempekerjakan pekerja lokal sebanyak mungkin, hanya saja kalau kurang SDM dan tidak bisa memenuhi kebutuhan perusahaan, baru didatangkan pekerja Tiongkok," papar Wang.

Terakhir, Wang mengatakan bahwa pekerja-pekerja China oni juga tidak selamanya kerja di Indonesia. Bahkan kontrak yang diberikan juga cenderung pendek, saat tugasnya selesai mereka akan langsung kembali ke negaranya.

"Lalu pekerja ini jangka pendek dan mengatasi masalah teknis, jangka panjangnya kalau transfer teknologi selesai dan proyek stabil, mereka akan pulang," pungkas Wang.[]


dicopy dari gelora.co diambil dari detik


πŸ˜‰

Minggu, 21 Juni 2020

Pengacara Menjadi Predator di Paroki Santo Herkulanus, Depok



...Menjelang sore, tembok pertahanan Syahril rontok. Tim menyodorkan barang bukti dan menghadirkan seorang mantan putra altar yang menjadi korban pemerkosaan. Syahril yang berprofesi sebagai pengacara akhirnya mengakui perbuatannya dan bersedia menuliskan surat pernyataan. “Tapi dia tidak terlihat menyesal,” kata pastor kepala Paroki Santo Herkulanus, Yosep Sirilus Natet, menceritakan pertemuan itu pada Kamis, 18 Juni lalu...



https://selengkapnya baca tempo... majalah.tempo.co/read/hukum/160777/kekerasan-seksual-yang-terjadi-di-rumah-tuhan-selama-20-tahun

Sabtu, 13 Juni 2020

Ancaman Kembalinya Kapal Asing

Susi: Saya Mohon ke Presiden, Cegah Kembalinya Kapal Asing

2 Juni 2020

Kembali merebaknya praktik illegal fishing atau IUU Fishing di Indonesia membuat Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti, ikut buka suara.

Susi yang terkenal garang dan tanpa kompromi menenggelamkan kapal pencuri ikan itu meminta agar Presiden Jokowi mencegah kembali masuknya kapal-kapal asing pencuri ikan ke Indonesia. Susi memohon agar Jokowi konsisten memberantas praktik illegal fishing serta penggunaan alat tangkap berbahaya.

"Saya mohon dengan semua kerendahan hati, segala kekhawatiran, memohon Pak Presiden bisa mengatakan tidak untuk IUU Fishing. Gerakan semua instrumen di bawah kepemimpinan beliau untuk mencegah kembalinya kapal asing, mencegah kembalinya alat tangkap yang tidak ramah lingkungan," ujar Susi dalam Webinar kumparan bertajuk Tantangan Indonesia untuk Mengakhiri Praktik Illegal Fishing, Jumat (12/6).

Menurut Susi, dengan segala kewenangan Jokowi, upaya tersebut bukan lah hal yang sulit untuk dilakukan. Ia juga mengingatkan, apabila pemerintah tidak serius memerangi praktik illegal fishing ini, kesejahteraan para nelayan terancam.

Besarnya wilayah kelautan yang Indonesia miliki, kata Susi, merupakan potensi besar yang mesti dijaga demi ketahanan pangan di masa mendatang. Semua itu bisa terjaga dengan baik, tergantung kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

"Pak Presiden mempunyai segala kewenangan, ultimate power dan ultimate kebijakan ada di Bapak. Gerakan seluruh instrumen untuk mengamankan 79 persen wilayah indonesia, dan kecukupan ketahanan pangan untuk Indonesia, untuk para nelayan dan anak cucu kita," ujar Susi.

Menurut Susi, faktor pertama yang paling menentukan dalam memerangi illegal fishing bukan penegakan hukum. Melainkan kontrol politik dan kepemimpinan yang kuat.
"Kepemimpinan dan arah politik itu yang penting. Karena kontrol politik dan kepemimpinan, penegakan hukum mengikut arah politik dan kepemimpinan tadi," pungkasnya.

cpoy dari kumparan

jangan lupa mencermati pesan Bu Susi dalam video sajian di halaman berita kumparan.



πŸ˜‰

Senin, 01 Juni 2020

Impian Habibie Di Tangan Era Jokowi




Jokowi Ganti Pengembangan Pesawat R80 dan N245 di PSN Dengan Proyek 3 Drone


Sabtu, 30 Mei 2020

Pemerintah memutuskan untuk menghapus dua proyek pengembangan pesawat, yakni R80 dan N245, dari daftar proyek strategis nasional (PSN). Kedua proyek itu akan diganti dengan pengembangan tiga proyek pesawat nirawak (drone).

Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan pemerintah menambahkan tiga proyek pengembangan pesawat nirawak dalam PSN 2020-2024.

"Tiga proyek terkait pengembangan 'drone' itu sebagai pengganti proyek yang dikeluarkan antara lain R80 dan N245," ujar Menko Airlangga seperti dikutip dari Antara, Jakarta, Sabtu (30/5).

Menurut Menko Airlangga, pengembangan pesawat nirawak lebih ideal dilakukan dalam kondisi saat ini. Karena itu, pemerintah mendahulukan pengembangan proyek pesawat nirawak di tengah pandemi COVID-19 ini, dibanding R80 dan N245.

Proyek pesawat nirawak ini, juga sedang dikerjakan oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI). "Dialihkan menjadi teknologi 'drone' yang dianggap lebih cocok dengan situasi saat sekarang dan pengembangannya sudah dimulai oleh PT DI," ujarnya pula.

Total Ada 89 PSN Senilai Rp1.422 Triliun
Secara keseluruhan, Pemerintah merekomendasikan sebanyak 89 PSN baru senilai Rp1.422 triliun, termasuk tiga proyek pesawat nirawak.

Sebanyak 89 PSN yang menjadi rekomendasi, 56 proyek di antaranya adalah usulan baru. Sedangkan 10 proyek merupakan proyek perluasan dari PSN sebelumnya, 15 proyek dikelompokkan sebagai program pemerintah baru, dan 8 proyek masuk dalam sektor ketenagalistrikan.

"Dari 245 proyek baru (yang diusulkan), hanya 89 proyek yang memenuhi kriteria. Dengan demikian, 156 proyek belum direkomendasikan, karena masih butuh dukungan kementerian teknis dan perlu memenuhi kriteria sebagai PSN," ujar Airlangga lagi.

Proyek pengembangan pesawat R80 yang sempat masuk dalam PSN ini dikerjakan oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI). Sedangkan proyek pesawat N245 digarap oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI). [bim]


copy dari merdeka.com