Jumat, 25 Oktober 2013

Asosiasi Dokter Arogan ?

Orang yang dipercaya menjadi ahli kalau tidak kuat bisa menjadi arogan. Gerutunya tentang kekurangan atau kelemahan inovasi baru digunakannya untuk mencela, bukan untuk mengapresiasi dengan membantu melengkapinya dari sudut yang berbeda sebagaimana yang dia miliki keahliannya.

Aneh baca berita di tempo online kok ada oknum asosiasi dokter yang melarang ahli bicara di foum ilmiah.

Itulah Warsito penemu alat instrumentasi untuk mendeteksi keberadaan kanker. Dan alat instrumentasi itu pun dilengkapi dengan pemancar gelombang elektromagnetik yang diatur sehingga bisa menghambat pertumbuhan sel kanker. Warsito sudah diminta Kementrian Kesehatan untuk mengisi, dilarang bicara pada seminar bertajuk “Workshop Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Menggunakan Metode Nonradiasi”, yang diselenggarakan di Hotel Sahid Jakarta, tanggal 23 Oktober 2013. Lihat Tempo 23 Oktober 2013 dan 25 Oktebr 2013.

Publikasi terkait siapa Warsito dapat dilihat di wikipedia bahasa Indoensia dan pemberitaan lainnya :

Prinsip kerja ini pun diakui Walta Gautama, dokter spesialis kanker Rumah Sakit Dharmais cukup logis (Tempo, 2 Pebruari 2012).

Lantas apa keberatan oknum asosiasi dokter melarang bicara ilmiah ? Atau cara pengobatannya dianggap belum memenuhi prosedur ? Misal harus diuji melalui binatang dulu, kalau berhasil dengan binatang baru lanjut diuji ke manusia, dan kalau sukses baru boleh digunakan masyarakat umum ?

Mudah-mudahan bukan karena takut kehilangan pengaruh atas penggunaan peralatan medis selama ini.