Senin, 19 November 2012

Hak Melawan

Hamas: Kami Punya Hak Melawan

Republika - Selasa, 20 November 2012

Hamas memiliki hak menyerang dan melawan serangan Zionis Israel. Pemimpin Hamas di Kairo, Khaled Meshaal mengatakan sekarang waktu bagi dunia melihat keadaan rakyat Palestina di Gaza, dan mengajak negara-negara muslim untuk memberikan dukungan.

Meshaal mengatakan perlawanan di Gaza adalah hak untuk mempertahankan dan membela diri dari kebiadaban hantu zionisme.

"Negara mana di dunia ini yang mengizin agresor,'' Meshaal mengatakan hal tersebut saat berada di forum internasional rencana gencatan senjata di Kairo, Mesir, Senin (19/11), seperti dikutip kantor berita Reuters, di hari yang sama.

Angkatan bersenjata zionis menggempur Gaza lewat udara sejak Rabu (14/11). Jet tempur bersama helikopter serbu milik zionis menyisir dan meluncurkan rudal-rudal taktis ke pemukiman di Gaza. Armada perang zionis di Laut Gaza juga turut membantu serangan tak seimbang ini.

Hamas bersama kelompok sayap bersenjatanya, Brigadir Alqassam meningkatkan intensitas perlawan ke Zionis Israel. Eskalasi perlawanan tertinggi sejak 2008 silam.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Liga Arab menghendaki gencatan senjata harus disegerakan.

Hamas menerima rencana internasional itu. Meshaal mengatakan tidak menjadi soal bagi faksinya menghentikan serangan.

Menurut dia gencatan senjata tanpa memenuhi hak-hak warga Palestina adalah tidak mungkin. Hamas akan memberikan kunci perdamaian jika zionis berhenti membunuh warga Palestina yang berada di Gaza.

"Mereka harus menghentikan invansi dan menghentikan blokade terhadap Gaza. Hari ini atau besok, atau tidak akan pernah ada (gencatan senjata)," dia menegaskan demikian. 

cpoy dari : ROL

Minggu, 18 November 2012

Doa -kolom hikmah ROL

Oleh: Ustaz Yusuf Mansur
 
Doa melampaui uang. Ini yang saya yakini. Dan Alhamdulillah, dengan izin-Nya, itu membuat membuat saya tidak perlu mencari yang haram untuk memenuhi segala kebutuhan dan keperluan.

Dengan doa, ikhtiar pun menjadi enteng. Sebab ikhtiar tidak lagi menjadi Tuhan. Ia hanya menjadi ibadah dan akhlak. Ikhtiar boleh tidak berhasil, namun kebutuhan dan keperluan hidup bisa tetap terpenuhi dengan doa.

Orang miskin, bila Tuhannya Allah, niscaya akan selesai kemiskinannya. Dia nggak perlu duit, sebab dia hanya perlu Allah. Mencari duit itu susah, tapi mencari Allah sangat mudah.

Duit, bisa nggak dapt. Tapi Allah, selalu sedia setiap saat. Doa adalah salah satu gerbang berjumpa dengan Allah, karena itu memohon dan meminta kepada Allah merupakan upaya untuk mendapatkan pertolongan dari-Nya.

Doa doang? Siapa yang bilang doa doang? Ya harus tetap ikhtiarlah. Tapi sebagaimana uang, ikhtiar juga bukan Tuhan. Tuhan itu hanya Allah.

Seorang ayah yang pekerjaannya buruh pabrik, sangat bingung kala menghadapi hari-hari persalinan istrinya. Lalu ikhtiarnya apa? Pengetahuan, tenaga, waktu, yang semuanya itu sangat terbatas. Ikhtiar baginya adalah bekerja dan pekerjaannya itu.

Sebagian manusia lain yang “pinter”, suka minta sana-sini sebagai ikhtiar. Bukan, itu bukan ikhtiar, tapi sifat lemah dan malas. Lemah akal, lemah iman, dan juga lemah tauhid.

Ayah ini, ketika memperbanyak doa bersama istrinya, nggak bisa hal itu dibilang nggak ikhtiar. Sebab ia bekerja, menjadi buruh pabrik. Pada saat melahirkan, keajaiban Allah datang menghampiri. Allah memudahkan persalinan istrinya.

Setelah siang-malam berdoa, Allah membuat persalinan istrinya lancar tanpa harus ke rumah sakit, cukup bidan kampung. Bidan kampung yang sedang melayani 1-2 ibu yang juga mau melahirkan di tempatnya, tak keberatan dengan kehadiran istri buruh pabrik ini.

Bahkan, salah seorang penjenguk dari salah seorang ibu yang melahirkan, membebaskan semua pembayaran ibu-ibu yang melahirkan di sana. Subhanallah. Inilah kuasa Allah yang jauh melampaui kemampuan uang. Dan Kuasa Allah ini bisa diundang dengan doa.

Orang miskin akan bertambah lapar dan kesusahannya, bilamana tuhannya bukan Allah. Bahkan, mereka tak bisa belanja tanpa ada uang. Mereka nggak akan bisa beli motor kalau nggak ada uang. Apalagi beli mobil atau membangun rumah, semuanya tak bisa dilakukan tanpa ada uang. Termasuk biaya untuk beli obat dan buat anak sekolah.

Jangankan orang miskin, kita pun yang hidup biasa saja, yakni tidak terlalu miskin dan juga tidak terlalu kaya, sesungguhnya juga akan mengalami kesusahan serupa bilamana tuhannya bukan Allah. Yakni tuhannya adalah duit, ikhtiar, jalan, orang lain, sahabat-sahabat, kantor, majikan, jaringan (relasi) atau lainnya. Pasti akan susah.

Cobalah dengan doa. Kita percaya bahwa segala masalah dan keinginan (hajat) akan selalu ada. Karena itu, pasrahkanlah segalanya kepada Allah, dan Allah pasti selalu ada. Berdoalah kepada-Nya, sesering mungkin, sebanyak mungkin, dengan doa yang sungguh-sungguh. Feel the experience of believe. Niscaya, saudara akan takjub dengan cara kerja Allah yang ajaib.